Lihat ke Halaman Asli

"Puasa" Itu Bukan SBY, Tapi Jokowi!!!

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiap hari orang - orang jakarta akan sebel ketika macet , ehh tiba - tiba dari arah belakang ada bunyi ngoeng - ngoeng . Nhah tapi untung saja gubernur jakarta saat ini paham benar tentang hal ini dan enggan untuk menggunakan voorijer.

Ini sama halnya dengan puasa ramadhan , Tiap menjelang Ramadhan berita - berita media massa pasti menyiarkan tentang operasi pekat , operasi miras dll . kenapa harus nunggu ramadhan coba ? dan kenapa harus berulang ? Harusnya umat islam sadar kalau terus begini artinya Ramadhan sebelumnya tidak merubah sesuatu menjadi lebih baik.  iya kan ?

Kenapa judul ini "Puasa" itu bukan SBY , tapi Jokowi . Karena tiap kali bulan ramadhan kita pasti rame membahas Para pedagang dilarang berjualan makanan disiang hari , warung harus tutup disiaring hari , orang dilarang makan disiang hari dan bla .. bla blaa ... Padahal kita tahu bahwasannya Puasa itu menahan godaan makan,minum dan nafsu. Bukan "Melarang" lhohhh !!!  Harusnya Biarkan saja warung - warung itu buka seperti biasanya , karena menghormati umat yang tidak berpuasa itu pahalanya juga akan dilipat gandakan .

Biarkan saja kehidupan di bulan ramadhan itu normal seperti bulan - bulan lainnya . Dengan itu kita akan tahu Puasa kita bener - bener karena Tuhan atau Karena jangan - jangan emang susah nyari warung karena pada tutup semua lalu kita memaksakan untuk berpuasa hehehe. .. | Sama halnya kayak jokowi yang nggak mau pakai voorijer dan mau bermacet - macetan merasakan apa yang dirasakan rakyatnya , Harusnya puasa kita juga demikian , Kita menolak kalau ada pemaksaan warung - warung untuk ditutup. biarkan saja mereka buka seperti biasa , karena itu ujian kita .Betapa indahnya Bangsa ini kalau semua bisa berjalan berdampingan tanpa harus memaksakan satu sama lainnya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline