Selama ini orang Jepang sudah lama menkonsumsi udang windu dari Pinrang dikenal sebagai produk Ecoshrimp. Melalui perwakilan Mahasiswa Toyo Uversity, Japan. Mereka ingin mengeahui lebih dalam tentang bagaimana proses produksi udang windu menggunakan pakan alami Phronima sp.
Sebanyak 20 orang Mahasiswa dari Universitas Toyo, Jepang melakukan praktek lapang yang bertemakan On Site Education in Global Diversity Studies di lingkungan Sumpang Saddang kelurahan Lanrisang kecamatan Lanrisang kabupaten Pinrang.
Praktek lapang selama tiga hari pada Oktober 2022 merupakan kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang dikoordinir oleh Prof. Dr. Ir. Dorothea Agnes Rampisela, M.Sc dengan Toyo University, Japan yang dikoordinir oleh Dr. Nagatsu Kazufumi dan Dr. Kei Nishikawa.
Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk memahami hubungan antara orang Jepang dengan petambak udang di Lanrisang. Karena selama ini konsumen di Jepang lebih senang mengkonsumsi udang windu dari Pinrang. Selain itu juga untuk memahami kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat petambak serta meningkatkan komunikasi antara mahasiswa Jepang dengan masyarakat petambak udang.
Selama tiga hari di Lanrisang, Mahasiswa Jepang tinggal di rumah-rumah penduduk Sumpang Saddang, Lanrisang. Sambil memahami tradisi bugis dalam mengelola usaha tambak udang, Mahasiswa Jepang juga mencoba praktekkan cara memasak makanan khas orang bugis terutama yang berbahan baku ikan dan udang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H