Dalam dunia pesantren, ilmu dan ahli ilmu mendapatkan kedudukan yg istimewa, hal ini dikarenakan ilmu dapat mengantarkan seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan didunia maupun diakhirat. Imam AS Syafi'i Rah. 'alaih berkata:
"Barang siapa menginginkan (kebaikan/kemuliaan) dunia, maka hal itu bisa dicapai dengan ilmu. Barang siapa menginginkan (kebaikan/kemuliaan) akhirat, maka hal itu bisa dicapai dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan keduanya (kebaikan/kemuliaan dunia & akhirat), maka hal itu bisa dicapai dengan ilmu". Selain itu seseorang yang beriman dan berilmu akan mendapatkan derajat yang tinggi disisi Allah SWT , hal ini sesuai dengan firman-NYA:
"Allah akan mengangkat/ meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat"(Al-Mujadilah: 11).
Selain motivasi untuk menuntut ilmu, dalam dunia pesantren juga ditekankan tentang pentingnya menjaga adab kepada guru yang telah mengajarkan ilmu.Ada tiga hal yang dapat mengantarkan seseorang kepada ilmu dan keberkahan ilmu, yaitu taqwa,tawadhu & adab.
Hal pertama yang menjadi pintu masuknya ilmu yang barokah adalah taqwa. Allah SWT berfirman :
"Dan bertakwalah kamu kepada Allah, maka Allah SWT akan memberikan pengajaran (ilmu) kepadamu"(Q.S. Al Baqoroh : 282).
Ketaqwaan disamping menjadi sebab masuknya ilmu, juga dapat menguatkan kefahaman akan ilmu itu sendiri . Allah SWT berfirman :
"Jika kalian bertaqwa kepada Allah SWT, maka DIA akan memberikan furqon" ( Q.S. Al Anfal : 29)
Furqon adalah anugerah dari Allah SWT, berupa kefahaman (kemampuan) untuk membedakan antara yang haq dan batil, sehingga dengan rahmat-NYA dia diberikan kekuatan untuk berpegang kepada yang haq dan terhindar yang batil.
Kemudian pintu ilmu yang kedua adalah tawadhu. Tawadhu (rendah hati) merupakan lawan dari sifat sombong. Jika kita ingin mendapatkan ilmu, maka buanglah jauh-jauh sifat angkuh dan sombong, karena ilmu itu seperti air, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi." (HR. Muslim: 2282). Sebagaimana sifat air yang selalu menghindari tempat yang tinggi, demikian juga dengan ilmu. Dia tidak akan mau mendekat kepada orang yang merasa dirinya tinggi (sombong). Sebagaimana kata seorang penyair: