Secara umum, K3 (Keselematan dan Kesehatan Kerja) merupakan segala kegiatan atau upaya yang ditujukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Oleh sebab itu, dalam konteks bidang elektro, K3 mengacu pada segala kegiatan atau upaya yang ditujukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dari berbagai bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja khususunya bidang elektro, seperti tersengat listrik, risiko ledakan akibat aliran listrik, terjatuh akibat bekerja pada ketinggian dan berbagai potensi risiko lainnya.
Oleh sebab itu, ada beberapa penerapan dasar yang dapat kita lakukan untuk menghindari berbagai potensi risiko yang mengancam kesehatan dan keselamatan di dunia kerja, khususnya di bidang elektro, seperti :
1. Evaluasi risiko secara teratur
Melakukan evaluasi risiko secara teratur ditujukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja. Tinjau kondisi kerja, peralatan, dan prosedur untuk mengidentifikasi faktor risiko.
2. Pelatihan kesadaran pentingnya K3 pada pekerja
Pelatihan pekerja merupakan investasi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Melalui pelatihan, pekerja dapat memahami risiko, mengidentifikasi tanda bahaya, dan mempraktikkan tindakan darurat. Kesadaran pekerja terhadap pentingnya K3 akan mendorong partisipasi aktif dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
3. Penyusunan prosedur kerja
Setiap tugas di bidang elektro harus memiliki prosedur kerja yang aman dan jelas. Prosedur ini mencakup langkah-langkah untuk menghindari kecelakaan kerja, penggunaan alat-alat kerja dengan benar, dan penanganan darurat jika diperlukan.
4. Pemilihan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pemilihan alat pelindung diri (APD) yang tepat merupakan bagian dari K3 di bidang elektro. Mulai dari helm pelindung, sarung tangan insulasi listrik, hingga sepatu khusus, pemilihan dan penggunaan APD yang benar dapat mengurangi risiko cedera dan kecelakaan kerja yang fatal.
5. Pemantauan dan Penilaian Berkala