Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rafli

Mahasiswa

Komunisme Kini Penyakit Menular

Diperbarui: 27 Juni 2024   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada seorang sejarahwan asal Indonesia berdiskusi dengan rekan-rekannya di bidang kedokteran mengenai ideologi ini yang memakan korban 120 juta manusia yang terjadi bahkan bukan hanya di indonesia, namun di 75 negara lainnya, 4.504 orang sehari dalam waktu 74 tahun di seluruh dunia. Maka respon pertama yang keluar dari rekannya tersebut ialah "Wah, ini bukan ideologi lagi kalau begitu, ini penyakit menular, luar biasa bahaya bagi umat manusia."

Dengan pengalaman pahit di abad yang lalu, mari kita sikapi dan hadapi ideologi fatal ini sebagai penyakit menular yang mengancam umat manusia. Komunisme Marxisme Leninisme membunuh manusia 4.504 orang sehari selama 74 tahun (1917-1991) di 76 negara. Tidak ada epidemi penyakit yang dapat menyaingi pembunuhan massal ini. Menghadapi ini tentu pencegahan harus diutamakan, kemudian pengobatan bagi yang terjangkit penyakit ini. Kita beritahu generasi muda agar tidak terinfeksi virus dan bakteri idoelogi ini, dan bila kejangkitan juga agar segera diobati. 

Kepada para senior KGB (Komunis Gaya Baru) dianjurkan agar berobat dan berhentilah menambah pasien muda calon penderita penyakit ini. Hentikan pula pemakaian jargon Hak Asasi Manusia dalam gaya orasi demokrasi zaman reformasi, membela-bela ideologi bobrok ini. "Hak Asasi Sakit kok dibela? Yang harus dibela itu orang sakit, bukan haknya untuk sakit." Kita sembuhkan yang sakit itu, haknya untuk sakit jangan dikarang-karang untuk dibela. Karena kita menginginkan kesehatan bagi bangsa Indonesia, kewarasan bagi seluruh umat manusia.

Melarang Ideologi komunisme sama dengan mencegah manusia agar jangan sampai jadi korban epidemi penyakit menular Komunisme Marxisme Leninisme Stainisme Maoisme Pol Potisme entah apa lagi lah sebutannya, yang dalam jangka waktu 1917-1991 membantai jutaan orang di 76 negara termasuk Indonesia. Rekor ini tak dapat ditandingi oleh epidemi penyakit mana pun dalam sejarah dunia. Ideologi ini ternyata setara dengan penyakit menular yang fatal. Pemeluk ideologi ini adalah pasien yang harus disembuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline