Tulisan lawas yang mungkin berguna untuk bahan diskusi (sayang kalau hanya dibaca oleh kalangan terbatas)
Pendahuluan
Perpustakaan dan pendidikan adalah dua entitas yang sulit dipisahkan. Pendidikan tanpa dukungan perpustakaan tentunya kurang berjalan dengan baik sebab bahan-bahan ajar dan bahan pengayaan dalam proses belajar mengajar biasanya disediakan oleh perpustakaan.
Suatu hal yang sangat sulit dilakukan bahwa pembelajar (murid/mahasiswa bahkan masyarakat) mengumpulkan sendiri bahan ajar yang diperlukannya. Mungkin mereka bisa membeli bahan ajar yang menjadi kebutuhan pokoknya, namun tentunya dalam jumlah yang sangat terbatas baik dari segi kemampuan ekonomi maupun dari kemampuan menyimpan sebagai koleksi pribadi.
Hal ini karena informasi atau literatur yang diproduksi sangatlah banyak. Apalagi dengan kemajuan teknologi digital seperti saat ini. Namun perpustakaan sesuai dengan tugasnya dapat mengumpulkan informasi tersebut walaupun tentu masih juga terbatas.
Namun bila dibandingkan dengan kemampuan pribadi maka perpustakaan tentunya akan lebih memiliki kemampuan dalam hal pembelian maupun kapasitas simpan informasi tersebut.
Karena itu pendidikan tidak bisa terlepas dari perpustakaan. Sebaliknya, perpustakaan tentunya selalu dikaitkan dengan pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal yaitu sebagai sarana pendidikan sepanjang hayat (life-long learning).
Ruben memperkuat hal ini dengan pernyataannya:"Libraries serve educational need either by directly assisting schools and colleges in the formal education process or by providing individuals with an opportunity to educate themselves" (Ruben, 2016).
Selanjutnya Harbo dan Hansen mengatakan bahwa salah satu tugas perpustakaan adalah menyediakan pemustaka untuk akses ke banyak informasi, menawarkan pelatihan literasi informasi dan berusaha untuk menjadi bagian dari lingkungan belajar (Harbo & Hansen, 2012).
Upaya pendidikan selama beberapa tahun telah melihat keterlibatan positif perpustakaan dalam pendidikan dengan menawarkan layanan rujukan, informasi, dan sumber pengajaran. Program bimbingan individu dan kelas pendidikan, selain akses ke kelompok orang-orang tertentu dengan keterbatasan jangkauan pendidikan sekarang banyak dilakukan oleh perpustakaan. Distribusi materi sumber daya informasi ke institusi, termasuk rumah sakit, penjara, panti jompo, pusat rehabilitasi dan kelompok dengan masalah terkait pendidikan dan remaja yang terlibat dalam kejahatan, pengangguran dan sejenisnya, membuat dampak yang terlihat pada pendidikan mereka (InfoScience Today, 2021).