Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muntiqom Ms.

Wirausaha / Aktivis Hukum / Akademisi

Dukungan Kuat Untuk Peraturan Pemerintah Dalam Pembatasan Anak Bermain Media Sosial

Diperbarui: 3 Februari 2025   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.tempo.co/gaya-hidup/melindungi-anak-muda-dari-media-sosial-820109

Suara Publik Menggema, Dukungan Kuat untuk Peraturan Pemerintah dalam Pembatasan Anak Bermain Media Sosial

Langkah pemerintah untuk menerbitkan peraturan yang membatasi anak-anak dalam penggunaan media sosial telah disambut dengan gelombang dukungan positif dari berbagai lapisan masyarakat. Di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang dampak negatif media sosial pada perkembangan anak, peraturan ini dilihat sebagai langkah penting dan tepat waktu untuk melindungi generasi muda dari potensi bahaya dunia digital.

Berbagai survei dan diskusi publik menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mengakui perlunya intervensi pemerintah dalam mengatur penggunaan media sosial oleh anak-anak. Kekhawatiran utama berkisar pada beberapa aspek krusial:

Media sosial seringkali dikaitkan dengan meningkatnya kasus kecemasan, depresi, dan masalah citra diri pada kalangan remaja dan anak-anak. Tekanan untuk selalu tampil sempurna, perbandingan sosial yang tak berkesudahan, dan potensi cyberbullying di platform media sosial dapat memicu masalah kesehatan mental yang serius. Masyarakat menyadari bahwa pembatasan penggunaan media sosial dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan resiliensi emosional dan fokus pada interaksi sosial yang lebih sehat di dunia nyata.

Internet, termasuk media sosial, adalah lautan informasi yang luas, dan sayangnya, tidak semuanya positif. Anak-anak rentan terpapar konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, dan informasi yang salah. Peraturan pemerintah diharapkan dapat membantu meminimalisir paparan ini dan menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi anak-anak.

Waktu berlebihan di media sosial dapat mengganggu perkembangan kognitif dan sosial anak. Interaksi tatap muka langsung, bermain di luar ruangan, dan kegiatan kreatif seringkali terabaikan ketika anak-anak terlalu terpaku pada layar. Dukungan atas peraturan ini didasari oleh harapan agar anak-anak memiliki lebih banyak waktu untuk belajar, berinteraksi secara sosial dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan penting lainnya di dunia nyata.

Banyak orang tua merasa kesulitan untuk mengontrol penggunaan media sosial anak-anak mereka. Peraturan pemerintah dianggap sebagai bentuk dukungan bagi orang tua, memberikan kerangka hukum dan panduan yang jelas untuk membatasi waktu layar anak dan memastikan keamanan mereka di dunia digital. Peraturan ini juga dapat membantu mengurangi konflik keluarga yang sering muncul akibat perbedaan pendapat mengenai penggunaan teknologi.

Pada intinya, dukungan masyarakat terhadap peraturan ini berakar pada keinginan untuk melindungi masa depan generasi muda. Masyarakat melihat bahwa anak-anak adalah aset bangsa, dan penting untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang secara sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Pembatasan penggunaan media sosial dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang lebih cerdas, tangguh, dan berempati.

Meskipun dukungan publik besar, implementasi peraturan ini tentu akan menghadapi tantangan. Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk penyedia platform media sosial, orang tua, sekolah, dan organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan peraturan ini efektif dan tidak kontraproduktif. Edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan juga menjadi kunci agar peraturan ini dipahami dan diterima secara luas.

"Dukungan masyarakat yang kuat terhadap peraturan pemerintah tentang pembatasan anak bermain media sosial mencerminkan kesadaran kolektif akan pentingnya melindungi generasi muda dari potensi dampak negatif teknologi. Peraturan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di era digital ini" Abdul Muntiqom Ms.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline