Versifikasi Jagung Manis Menjadi Bolu Sebagai Pemanfaatna Hasil Bumi di Desa Kalijoso oleh Mahasiswa KKN 54 UIN Salatiga 2024

Jagung merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat, selain gandum dan padi. Jagung juga kaya akan serat dan rendah kalori, sehingga sangat baik bagi orang yang sedang menjalani diet. Jagung manis merupakan jagung yang banyak dikonsumsi karena teksturnya yang renyah dan memiliki rasa manis. Kandungan didalam jagung manis jauh lebih tinggi daripada jagung biasa. Jagung manis bisa diolah menjadi berbagai macam olahan, salah satunya bolu.

Masyarakat dusun Kalijoso umumnya hanya mengolah jagung menjadi jagung rebus dan jagung bakar. KKN 54 UIN Salatiga mengajak warga sekitar untuk membuat " Brownies Jagung Manis '' yang resepnya terinspirasi dari media sosial, hal ini diharap bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat dusun Kalijoso dalam mengolah jagung.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan brownies jagung diantaranya:

• Jagung manis
• 4 butir telor ayam
• 6 sdm gula pasir
• 10 sdm tepung terigu
• 3 sdm mentega dicairkan
• 2 saschet SKM
• 1/5 sdm baking powder
• 1 saschet panili
• 1/5 sdm SP

Langkah membuat brownies jagung :

• Cuci bersih jagung kemudian blender sampai halus (tanpa air) campur dengan skm putih aduk rata sisihkan dahulu
• Kocok telur, gula dan sp sampai mengembang putih berjejak
• Sambil menunggu telur tercampur, panaskan kukusan dan lapisi tutupnya dengan lap bersih
• Masukkan tepung dan jagung manis yang sudah di haluskan kemudian mixer hingga tercampur
• Masukkan mentega cair dan cukup aduk dengan spatula
• Tuang ke loyang yang sudah diolesi mentega tipis2 dan dialasi baking paker, hentakan perlahan untuk menghilangkan gelembung udara, kukus selama 30 menit dengan api sedang
• Angkat dan potong sesuai selera, boleh ditambah toping sesuai selera.

Brownis Jagung Manis hasil  olahan Masyarakat Kalijoso dan Mahasiswa KKN 54 UIN Salatiga/Dokpri

Olahan ini dapat menjadi alternatif makanan untuk anak yang tidak suka sayur, balita maupun orang dewasa karena rasanya yang enak dan gizi yang tinggi. Kegiatan ini mendapat respon positif dari Masyarakat sekitar dilihat dari antusias Masyarakat sekitar dan saat menyicipi makanan tersebut dengan mengatakan "ENAKK"

(Penlis : Dwi Mei A.)