Lihat ke Halaman Asli

Wahai Ramadhan..

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai Ramadhan..
Engkau telah membuat jiwaku begitu jatuh cinta kepadamu. Tidak terasa beberapa hari lagi ia akan pergi berlalu. Bulan Ramadhan datang mengiringi, dan air mata para pecinta ikut mengalir
Kalbu-kalbu mereka merasakan kepedihan karena perpisahan ini..

Wahai Ramadhan..
Kepergianmu akan kembali memadamkan lampu hiasan di surau-surau kami dan memisahkan kembali orang yang ruku dan sujud bersimpuh menyembah_Nya..

Wahai Ramadhan..
Apakah aku termasuk orang yang diterima ataukah orang yang tertolak? Apakah hari-hari indah bersamamu akan kembali hadir, ataukah kamu tidak akan kembali hadir ke tengah-tengah kami?
Jika memang engkau kembali apakah aku masih hidup ataukah sudah berada di liang lahat? Aku ingin adukan kesedihanku dan akui kepedihanku
Aku ingin kirimkan tetesan air mata dan beban perpisahanku ini, karena boleh jadi, ini adalah hari terakhirku bisa menemanimu..

Wahai Ramadhan..
Aku tidak mengetahui apakah aku termasuk orang yang beruntung dengan kehadiranmu ataukah termasuk orang yang merugi?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline