Lihat ke Halaman Asli

ABDUL MUIZ

Guru Matematika MAN Bangkalan

Ketika Semua Diukur dengan Uang, Hancurlah Bangsa!

Diperbarui: 27 November 2024   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Koleksi Pribadi Penulis - AI

Uang memang penting dalam kehidupan, tetapi ketika segala sesuatu diukur hanya dengan uang, nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas bisa hilang. Fenomena ini terjadi di banyak aspek kehidupan, dari politik hingga pendidikan, di mana uang menjadi tolak ukur utama dalam menentukan keputusan. 

Akibatnya, bangsa yang seharusnya dibangun dengan keadilan, integritas, dan kesejahteraan bersama malah terancam hancur karena perilaku materialistis.

Uang: Alat atau Tujuan?

Uang seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar, seperti menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan pembangunan. Namun, ketika uang berubah menjadi tujuan, segala nilai yang lebih luhur menjadi terabaikan. Dalam politik, misalnya, banyak keputusan dibuat bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk menguntungkan pihak tertentu yang memiliki modal besar.

Rasulullah SAW memperingatkan bahaya cinta yang berlebihan terhadap harta:
"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham." (HR. Bukhari).
Hadis ini mengingatkan bahwa ketergantungan pada uang dapat mengubah manusia menjadi budak materi, yang rela mengorbankan segalanya demi kepentingan finansial.

Ketika Segalanya Diuangkan

  1. Pendidikan yang Komersial
    Ketika pendidikan diukur dengan uang, hanya mereka yang mampu secara finansial yang mendapatkan akses pendidikan berkualitas. Akibatnya, kesenjangan sosial semakin lebar, dan potensi generasi muda yang tidak mampu terabaikan.

  2. Kesehatan Jadi Bisnis
    Pelayanan kesehatan yang mahal membuat banyak orang tidak mendapatkan hak mereka untuk hidup sehat. Ketika kesehatan menjadi bisnis, nilai kemanusiaan tergantikan oleh keuntungan materi.

  3. Politik yang Transaksional
    Ketika suara rakyat dapat dibeli, pemimpin yang terpilih bukanlah yang terbaik, tetapi yang memiliki modal terbesar. Hal ini merusak esensi demokrasi dan membuka jalan bagi korupsi yang lebih besar.

  4. Hubungan Sosial yang Rapuh
    Materialisme juga merusak hubungan sosial. Ketika hubungan diukur dengan keuntungan finansial, kepercayaan dan kejujuran menjadi langka, menciptakan masyarakat yang individualistis dan penuh kecurigaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline