Lihat ke Halaman Asli

ABDUL MUIZ

Guru Matematika MAN Bangkalan

Memimpinlah dengan Bijak, Bukan Terlihat Baik!

Diperbarui: 26 November 2024   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi Abdul Muiz

Kepemimpinan adalah tanggung jawab besar yang tidak hanya tentang mengatur, tetapi juga tentang memberikan arah, keteladanan, dan kebijaksanaan dalam setiap keputusan. Namun, di era modern yang penuh dengan tekanan pencitraan, banyak pemimpin lebih berfokus pada bagaimana terlihat baik di mata orang lain, daripada bertindak bijak untuk kepentingan yang lebih besar.

Memimpin Bukan Sekadar Tampilan

Pemimpin yang hanya berorientasi pada citra sering kali mengabaikan esensi dari kepemimpinan itu sendiri. Mereka sibuk mengejar popularitas, memprioritaskan hal-hal yang terlihat menarik, dan lebih peduli pada penilaian publik daripada keberhasilan substansial. Padahal, tanggung jawab seorang pemimpin jauh lebih besar dari sekadar mendapatkan pengakuan.

Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas, keberanian mengambil keputusan yang tidak populer demi kebaikan bersama, serta kemampuan untuk menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Bijak dalam Keputusan

Pemimpin yang bijak tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami kebutuhan rakyatnya. Keputusan yang bijak adalah keputusan yang didasarkan pada fakta, kebutuhan, dan kebermanfaatan jangka panjang, bukan sekadar untuk menyenangkan hati banyak orang dalam waktu singkat.

Kebijaksanaan juga berarti berani mengakui kesalahan dan belajar dari pengalaman. Pemimpin yang terlihat baik mungkin tidak pernah mengakui kesalahan, karena takut reputasinya tercoreng. Sebaliknya, pemimpin bijak memahami bahwa kejujuran dan introspeksi adalah bagian penting dari proses menjadi pemimpin yang lebih baik.

Menempatkan Amanah di Atas Segalanya

Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab kepada orang-orang yang dipimpinnya, tetapi juga kepada Tuhan. Menempatkan amanah di atas kepentingan pribadi adalah wujud nyata dari kepemimpinan yang bijak. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa: 58).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline