Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Romadhoni

Teknologi Pendidikan/Universitas Sebelas Maret

Masalah Diskriminatif dalam Dunia Olahraga dan Dampaknya Bagi Pemain

Diperbarui: 4 Mei 2024   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vinicius Junior, Paling kanan bawah merupakan salah satu korban diskriminasi rasisme (sumber : detiknews.co.id)

Akhir-akhir ini ditemukan beberapa indikasi kejahatan dalam dunia perolahragaan, salah satunya yang sering terjadi saat ini adalah perilaku diskriminatif, disriminasi sendiri merupakan suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau suatu golongan dengan berbagai motif seperti diskrimanasi ras, kelamin, umur, kepercayaan, warna kulit, disabilitas dan kategori-kategori lainnya. Tindakan atau perilaku ini, mereka para pelaku berusaha menempatkan seseorang atau suatu golongan ke sudut sempit. Biasanya hal ini dilakukan ke populasi yag lebih kecil atau biasa yang kita dengar dengan kata minoritas.

Padahal hal semacam tindakan diskriminatif telah dilarang, seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) Nomor 40  Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, yang dapat kita resapi bersama akan pentingnya perlindungan bagi warga Indonesia yang mengalami tindakan diskriminasi ras dan etnis.

Dalam dunia olahraga, masalah diskriminasi ini terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Misalnya Diskriminasi dari Olahraga Sepak Bola, Bersumber dari temuan yang sebelumnya telah dilakukan oleh badan amal anti-diskriminatif “Kick It Out” mereka mengatakan bahwasannya terdapat kenaikan sejumlah 65% perilaku maupun kejadian-kejadian tindak diskriminatif dalam dunia sepak bola, hal ini ditemukan dalam liga kasta tertinggi persepakbolaan inggris selama periode 2022 hingga 2023. Dengan diskriminasi jenis rasisme yang menjadi paling banyak  dilaporkan, dilanjut pelecehan yang dilakukan di media sosial naik sebanyak 279%, serta menyangkut perilaku seksis atau misoginis yang naik melonjak tinggi kala itu sebanyak 400%.

Dilansir dari inside.fifa.com, (12/12/2023) pihak berwenang FIFA serta FIFPRO merilis laporan tentang Layanan Perlindungan Media Sosial di ajang pagelaran Piala Dunia Wanita pada tahun 2023, yang didapatkan beberapa temuan didalamnya seperti, temuan terdapat 1 dari 5 pemain yang bermain di ajang tersebut mendapatkan pesan yang bersifat diskriminatif, kasar hingga pesan mengancam. temuan kedua, para pemain mendapatkan pelecehan homofobik, seksual, dan seksis sekitar 50% dari yang sudah terverifaksi pelecehan, dan temuan terakhir didapat bahwa 29% pemain di ajang tersebut menjadi sasaran tindak pelecahan secara online.

Adapun pemain dalam olahraga sepak bola yang saya ketahui baru-baru ini mendapatkan tindakan diskriminatif dengan jenis rasisme seperti, Vinicius Junior. ia merupakan pemain sepak bola diklub Real Madrid sejak 2018 hingga sekarang, pemain bernomor punggung 7 itu baru-baru ini mendapatkan perilaku tidak mengenakkan rasisme dari para fans lawan dalam pertandingan kontra Osasuna (16/3/2024). ia mendapatkan ujaran diskriminasi dan kebencian berupa kata-kata yang menyinggung warna kulit atau rasnya.

Dampak Perilaku Diskriminatif bagi Pemain

  • Mudah terkena cedera, Pemain yang terkena kasus diskriminasi, mereka mungkin lebih rentan terkena cedera yang serius dibagian fisik karena stress dan kecemasan yang mereka sedang alami.
  • Menurunkan kesehatan, Secara tidak langsung pemain yang terkena diskriminasi akan meningkatkan resiko kesehatan seperti sakit kepala, tekanan darah pemain tinggi dan lain-lain.
  • Menimbulkan traumatis, dari beberapa kejadian atau kasus yang ditemukan, diskriminasi bisa saja menyebabkan traumatis yang mendalam oleh para pemain.
  • Kehilangan kepercayaan diri, Dengan pemain terkena diskriminasi, pemain tersebut mungkin dapat membuat kehilangan percaya diri dan ragu atas kemampuan yang dimiliki mereka.
  • Mudah diasingkan, Dengan pemain terkena diskriminasi, pemain tersebut bisa saja terasingkan dari rekan tim, pelatih, dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan pemain tersebut.
  • Penurunan performa, Dengan pemain terkena diskriminasi, pemain tersebut akan menyebabkan penurunan performa atau downgrade performance saat mereka tampil. bisa saja pemain tersebut sering melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dalam dunia olahraga.
  • Karir berhenti, Dengan keparahan kasus yang terjadi, dapat memaksa pemain untuk mengakhiri karir mereka didunia olahraga lebih cepat.

Mengatasi Perilaku Diskriminatif dalam Dunia Olahraga

Sehubungan dengan kekerasan, dalam dunia olahraga hal ini harus ditindak lanjuti dengan tegas karena perilaku diskriminasi apapun tidak akan pernah diterima dalam sisi manapun. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi perilaku diskriminasi dalam dunia perolahragaan:

  • Memberikan Edukasi dan Pencegahan, Dengan meningkatkan edukasi dan kesadaran dari berbagai pihak terkait tentang kesetaraan dan inklusivitas, mengembangkan program anti-diskriminasi, dan mempromosikan hal-hal yang bersifat positif.
  • Memberikan Penegakan dalam Aturan dan Sanksi, Dengan memastikan adanya aturan dan regulasi yang jelas dan tegas serta dibutuhkan aparatur negara yang mengurusinya, para pelaku akan cenderung mengurungkan niatnya untuk melakukan tindakan diskriminasi.
  • Memberikan Pelaporan dan Dukungan, Dengan cara mendorong para korban berani untuk melaporkan, menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah diaskses oleh para korban, serta memberikan perlindungan bagi korban.
  • Peran Penting dari Berbagai pihak, Dengan cara mendorong kerjasama dan kolaborasi dari berbagai elemen kemasyarakatan serta mendorong media-media massa untuk terus mempromosikan tindakan positif.

Diskriminasi dalam olahraga adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk untuk perkembangan para pemain. Dan satu hal yang pasti, Diskriminasi dengan jenis apapun dalam dunia olahraga tidak akan pernah diterima dalam sisi manapun. Penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam perolahragaan membangun kerjasama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para pemain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline