Munculnya kembali polemik pembentukkan timnas dalam rangka mengikuti piala asia dan sea games, membuat satu pihak lagi-lagi seperti kebakaran jenggot. Kini bukan KPSI sendiri tapi sekarang pemerintah melalui KONI dan KOI tak mau ketinggalan berpartisipasi untuk membentuk timnas.
PSSI dengan komandan Djohar Arifin seperti tak ada habisnya mengalami cobaan demi cobaan dalam menjalankan roda organisasinya. (Begitu kira-kira perasaan para DA laper)
Sejatinya, PSSI mempunyai otoritas penuh dalam membentuk timnas. Namun karena organisasi PSSI yg tengah dilanda dualisme baik federasi plus liga ditambah lagi SATU faktor UTAMA yakni KETERGANTUNGAN dana dari pemerintah membuat kubu DA menjadi dilematis. Disinilah sebenarnya ganjalan terbesar bagi pergerakan DA cs dalam menegakkan wibawa membentuk timnas tanpa bisa direcoki pihak lain.
Semestinya DA cs bisa menurunkan egonya dan mengalah kepada pemerintah (toh mereka butuh dana pemerinta) dalam membentuk timnas dengan semangat kebersamaan.
Ada beberapa langkah yag bisa diambil:
1. Pelatih dipilih oleh pemerintah(KONI dan KOI).
2. Pemain ditentukan oleh pelatih terpilih.
3. Manajer dipilih oleh PSSI.
4. Timnas hasil bentukkan tsb tetap dibawah yuridiksi PSSI.
Coba deh dibayangkan...alangkah indahnya bila 4 langkah ini terjadi....semua pihak bersatu dan mempunyai peran dalam membangun timnas.
Kalo kata SLANK...
mangan ora mangan kumpul..