Suatu ketika, Alex Ferguson pelatih Manchester United yang kesohor pernah beberapa kali dipusingkan dengan kenyataan komposisi pemainnya tak ideal. Banyak pemain yang tak bisa tampil dikarenakan cedera dan terkena kartu. Krisis pemain belakang yang menimpa skuadnya membuat Ferguson menempatkan pemain gelandang sebagai bek.
Di lain waktu, Alex Ferguson juga dipusingkan dengan kenyataan komposisi pemain yang dimilikinya. Namun kali ini bertolak belakang, komposisi pemainnya justru lengkap dan semua bisa tampil. Ia bingung siapa saja yang pantas sebagai starter dan siapa saja sebagai pengganti.
Hal demikian tak jarang di alami para pelatih di manapun berada, baik pelatih klub maupun timnas. Problem ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pelatih dalam meramu taktik dan strategi bagi tim besutannya.
Tapi, ada pengecualian untuk Nil Maizar pelatih timnas bentukan Djohar Arifin.
Dari semua pemain yang diundang masuk timnas, kemungkinan besar seluruhnya lulus seleksi karena memang kebutuhan timnas sama besar dengan yang ikut seleksi. Tak ada persaingan berarti dalam perebutan tempat disetiap lini.Nil Maizar dan asissten tak perlu bekerja keras untuk sekedar menilai pemain yang ada, undangan yg datang=kebutuhan.
Ketika bertarung di Palestina melawan timnas negara lain, sepertinya Nil Maizar tak akan repot-repot memilih komposisi starternya. Toh semua sama saja, memilih dengan merem pun jadi.
Selamat ya.........
