Dry Aged Meats
Apa itu Dry Aged Meats? Pembusukan daging yang membuat harga nya menjadi lebih mahal, Dry Aged adalah suatu proses pembusukan daging oleh bakteri yang dapat membuat daging tersebut menjadi lebih empuk, beraroma, dan lebih flavor full, Dry Aged di proses menggunakan kulkas khusus untuk proses aging dan tidak jarang juga menggunakan cold room temperature khusus yang sudah di setting dengan suhu 1-3 derajat celcius sesuai dengan proses Dry Aged tersebut, salah satu nya yaitu jika menggunakan cold room alat yang wajib di pergunakan dalam cold room ada kipas angin yang berguna sebagai sirkulasi udara agar lebih steril untuk daging nya sendiri dalam proses aging tersebut.
Proses Dry Aging Seperti nama nya, membuat lapisan luar daging menjadi kering dan menyusut. Lapisan kering tersebut kemudian akan membuat cairan atau sari daging yang tersimpan di bagian dalam daging tetap terjaga didalam. Dengan menjaga sari daging di bagian dalam, maka cairan tersebut tidak akan bisa keluar dari daging. Sari daging yang menjadi sumber rasa dari daging akan terkonsentrasi di dalam daging, ,membuat daging menjadi lebih empuk dan menghasilkan rasa yang lebih kuat. Daging yang sering dipergunakan dalam proses aging yaitu daging yang memiliki banyak jaringan otot, dalam proses Dry Aging terdapat reaksi kimia yang membuat otot-otot tersebut berkontraksi dan akhirnya hancur. Oleh karena itu bagian otot yang sudah hancur akan membuat daging menjadi lebih lembut.
Daging yang sering digunakan untuk Dry Aged Beef umum nya potongan daging besar seperti bagian Shortloin, Sirloin dan Ribeye pada sapi dan tidak jarang juga ada jenis daging kambing/domba serta babi yang dapat di proses Dry Aged, durasi dalam proses aging itu beragam mulai dari 14 hari -- 300 hari sesuai dengan keinginan, tapi semakin lama proses aging akan semakin banyak pula penyusutan yang akan terjadi pada daging. Namun semakin lama proses aging tersebut akan semakin membuat daging menjadi lebih lembut/empuk serta memberikan rasa yang lebih kuat seperti contoh nya daging yang di aging selama 60 hari itu akan memberikan rasa cheesy dan nutty dan kalau daging yang di proses selama 300 hari akan lebih membuat rasa cheesy dan nutty dari daging tersebut akan semakin kuat.
Rata-rata orang lebih suka dengan daging yang di proses sealama 30 hari, karena rasa dari daging yang di proses selama 30 hari itu lebih balance dan lebih cocok untuk lidah orang Indonesia. Dry Aged Beef sendiri sekarang suda mulai popular dikalangan masyarakat Indonesia, khusus nya para Meats Enthusias. Namun dengan daging yang sudah di proses aging untuk harga nya sendiri itu cukup mahal, dikisaran harga 140,000/100gr -- 570.000/100gr.
Untuk target pasar nya sendiri itu ekonomi menengah ke atas, dengan harga yang cukup mahal tersebut di Indonesia sendiri pun masih sedikit perusahaan yang menjual Dry Aged Beef ini tentu dengan modal yang tidak sedikit untuk memulai bisnis Dry Aged Beef. Di Indonesia pun hanya baru beberapa yang memulai bisnis dalam bidang ini salah satu nya yaitu DryAged Meats Jakarta yang berdiri belum lama ini pada tahun 2018 dan itupun untuk penjualan nya sendiri masih bersifat Online. Di Indonesia baru ada beberapa Restoran yang memasukan Dry Aged Beef kedalam menu mereka salah satunya yaitu Salt Boy Steak To Go. Dry Aged Beef mulai popular setelah salah satu Content Creator tentang perdagingan yaitu Dims The Meats Guy mulai membuat Content nya dengan Dry Aged Beef.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H