Memang menjadi pendukung dan loyalis Prabowo dan Sandiaga ini, harus merelakan banyak hal. Mereka harus mengorbankan logikanya, harus mengorbankan banyak hal demi memenangkan Prabowo dan Sandiaga ini. Tapi ternyata, pengorbanan mereka sia-sia.
Hal yang paling menyedihkan adalah, mereka harus mengorbankan waktu ibadahnya, waktu berlebaran bersama keluarga. Waktu-waktu indah setahun sekali itu, terpaksa tidak bisa mereka rayakan, karena mereka dijerat hukum. Ada di sel kecil ukuran 3m x 1m.
Ironisnya, mereka harus ada di penjara, ketika yang didukung, justru sedang pergi ke Amerika dan Vienna. Prabowo ke Vienna, pergi katanya untuk berobat. Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Prabowo pergi ke Vienna untuk berobat, kakinya sakit.
Prabowo pergi ke Vienna, dengan jet pribadi. Begitu berbeda dengan para pendukungnya seperti Eggi Sudjana, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein, Bahar Smith, dan kawan-kawan lainnya. Mereka terpaksa berlebaran di penjara.
Benar-benar ironis sekali. Ketika mereka ada di penjara, calon wakil presiden yang gagal, Sandiaga, malahan berlibur ke Amerika, berlebaran di negara Amerika, yang mayoritas penduduknya... Ah sudah lah.
Tidak perlu dibahas lebih jauh lagi. Artikel ini tidak ingin dijadikan artikel SARA. Tapi memang kenyataanya sih, negara Amerika itu adalah negara yang di mata uangnya tercetak "In God We Trust".
Ya, ironis sekali bukan?
Itu baru bicara loyalisnya. Kalau bicara tentang pendukungnya, yang bukan bagian dari BPN, juga lebih miris. Mereka sempat melakukan pengumpulan uang dan diletakkan ke dalam kantong, yang kemudian akan diberikan kepada Prabowo dan Sandi ketika mereka sedang melakukan kampanye. Uang-uang itu dikumpulkan secara swadaya oleh para pendukungnya untuk Prabowo dan Sandi membiayai kampanyenya.
Tapi ternyata, mereka sebenarnya sudah begitu kaya dan sudah ada banyak uang. Mereka mempertontonkan kemewahan. Pendukungnya pun dibuat ternganga. Melihat bagaimana nikmatnya mereka pergi-pergi pelesiran ke Brunei dan Vienna dengan jet pribadi.
Bahkan Business Class pun tidak ia gunakan. Selain itu, Sandiaga juga tentu pergi dengan pesawat mahal ke Amerika.