Peta politik di Indonesia semakin lama semakin terbentuk. Semua survei memenangkan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Kedua orang ini menjadi yang paling dijagokan.
Dua orang ini juga memberikan dampak besar bagi partai-partai pendukung maupun pengusung. Partai-partai besar maupun kecil, mendapatkan porsi besar dalam pencalegan.
Joko Widodo berhasil membuat partai-partai pendukung dan pengusung mendapatkan suara yang terdistribusi dengan meyakinkan. Survey Charta Politika juga memberikan indikasi bahwa partai PSI ini berpeluang sangat besar untuk lolos ke Senayan.
PSI menjadi partai baru, underdog yang siap menggigit dengan semangat mereka yang anti korupsi, anti intoleransi dan anti poligami ini. Grace Natalie, sebagai ketua umum partai ini, memasang baliho besar-besar untuk mengiklankan partai mereka.
Mengiklankan partai tentu butuh biaya yang besar. Tapi mereka memang harus melakukan itu, untuk Indonesia yang lebih baik. Ada harga yang harus dibayar untuk hal tersebut. Dengan memperhatikan margin of error, PSI menjadi partai yang berpeluang lolos.
Jadi jangan takut pilih PSI. Suara kalian tidak akan hangus. Karena PSI lolos.
PSI dan Perindo sebenarnya masih bisa lolos. Strategi mereka bisa dikatakan berbeda. Ketika Perindo menggunakan media televisi, entertainment, dan blusukan ke tempat-tempat terpencil untuk mengiklankan diri, PSI berbeda.
PSI menggunakan baliho-baliho besar, iklan-iklan singkat yang terkesan tidak penting dengan wajah Grace Natalie melongo sambil mengatakan "Udah? Udah?" Cara berbeda, tapi tidak ada yang kontroversial.
Tidak seperti PKS yang malah menggunakan iklan SIM seumur hidup. Mau jadi apa itu jalan raya kalau semua orang menggunakan SIM seumur hidup? Ini Indonesia bung, bukan negara maju.
PSI berpotensi menenggelamkan partai-partai oposisi yang gak jelas seperti Berkarya, Garuda, PAN dan bahkan PKS. PSI menjadi partai dengan segala semangatnya yang menggebu-gebu dalam melawan praktik korupsi, intoleransi, poligami dan sebagainya.
Suara mereka lantang. Suara mereka didengar. Bahkan ketika ada yang golput, mereka tidak menghina. Golput berpotensi memilih PSI. PSI harus merangkul golput, agar golput bisa memiliki alasan untuk memilih wakilnya.