Hubungan Ahok dengan Islambukanlah hubungan dadakan atau karbitan menjelang pilgub DKI Jakarta. Akantetapi hubungan dengan Islam sudah lama ia jalin semenjak masih tinggal kampunghalamannya di Bangka Belitung Timur. Bahkan semaca kecilnya, Ahok juga sempat hampir belajar Al-Qur’an. Bahkan iajuga sering mendapat nasihat dari gurunya untuk belajar mengaji. Sehingga dengansemangat membara, Ahok pergi munuju masjid selepas sholat isya. Namun usahanyauntuk ikut mengaji di masjid tersebut dilarang oleh seseorang yang menganggapia berbeda agama. Hal tersebut iatuturkan ketika berkunjung ke Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara Rabu(12/8).
Interaksi lintas agama inilahyang menimbulkan benih rasa cintanya terhadap sesama manusia tanpa pandangagama, ras dan suku. Sehingga tak heran ketika ia menjadi Gubernur DKI menggantikanJokowi, ia kemudian berinisiatif mendirikan masjid yang berada di lingkunganBalai Kota yang diberi nama Masjid Fatahillah. Masjid yang memiliki dua lantaidengan luas 410 meter persegi, sementara lantai dua memiliki luas 594 meterpersegi tersebut dapat menampung sebanyak 1.513 jamaah.
Tidak hanya masjid Fatahillah dilingkungan Balaikota. Ahok bahkan juga membangun sebuah masjid di raya di DaanMogot Jakarta Barat, di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan16.985,43 meter persegi. Masjid yang dibangun dua lantai dan 1 mezzanine (suatu tempatatau ruang tambahan yang letaknya berada di antara lantai dan plafon)diperkIarakan mampu menampunG hingga 12.500 jamaah. Menurut Ahok, tujuan awaldidirikannya masjid ini adalah agar dapat menampung seluruh umat Islam yangtinggal di rusun Daan Mogot yang ingin melakukan Ibadah sembahyang.
Selain di wilayah Jakarta Barat,Ahok juga berencana untuk melakukan pembangunan masjid di wilayah jakartaSelatan dan Jakarta Timur yang belum memiliki masjid raya.