Maraknya dunia medsos dewasa ini, bahkan menjadi zamanya. Kita melihat seperti dua sisi ada sisi positif dan ada sisi negativ. Jika positifnya adalah banyak sekali namun juga ada yang negativ dan itu juga banyak. Salah satunya adalah merebaknya kabar dusta atau dalam bahasa sekarang adalah hoaks.
Hoaks ini sangat masif merebak di masyarakat melalui youtube, ig, tiktok dan lain sebagainya. Meski beberapa sudah di counter dan luruskan oleh web kominfo. Menurut situs " Good stats " Indonesia menempati posisi pertama dalam penggunaan tiktok. Dan medsos yang lainya kita juga menjadi negara dengan pemakai terbesar.
Kembali tentang pembahasan hoaks, hoaks amat sangat meresahkan. Terkadang menjadi sumber utama dari konflik sesama anggota masyarakat dan anak bangsa. Jelas ini bertolak belakang dengan sila ke 3 dari Pancasila yang berbunyi " Persatuan Indonesia". Jika sering konflik dengan perkara yang remeh maka bagaimana kita bersatu. Dan banyaknya gesekan dan konflik yang tidak perlu membuat energi kita habis dengan sesuatu yang bukan prinsip. Lalu bagaimana seharusnya kita memiliki sikap dan respon terhadap hoaks.
Dibawah ini hal -- hal yang bisa kita lakukan ( bisa sebagai pribadi ataupun lembaga ) untuk mengurangi hoaks.
- Memperkuat peran lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas. Peningkatan pendidikan telah menciptakan masyarakat yang semakin cerdas dan kritis terhadap berita palsu. Pengembangan ilmu pengetahuan merupakan senjata terpenting bagi generasi muda untuk lebih cerdas menyaring informasi yang beredar di masyarakat.
- Literasi informasi mendidik masyarakat untuk menerima dan menyampaikan informasi secara selektif dan cerdas.
- Suka atau tidak, pembinaan keluarga sangat efektif dalam memantau penggunaan teknologi dalam keluarga mengingat pengguna media sosial lebih banyak berada di usia sekolah dasar dan perguruan tinggi
- Penegakan Hukum dan Sosialisasi Hukum Penegakan hukum terus didorong oleh pemerintah, tetapi merupakan tantangan nyata untuk mengatasi jumlah akun palsu yang terus meningkat. Di sisi lain, perlu adanya regulasi yang memberikan efek jera.
Jika kita seorang muslim kita bisa tahan berita itu dan semaksimal mungkin kita bisa kroscek kebenaranya kepada ahlinya. Sebagaimana firman Allah ta'ala dalam Al' Qur'an surah Al Hujarat ayat 6 yaitu
Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.
Wallohu A'lam
Sekian dan terima kasih.
Jurnal Gema Keadilan (ISSN: 0852-0011), Pancasila dan Tantangan masa kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI