Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Jodoh dan Ajal

Diperbarui: 17 Maret 2020   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabarmakkah.com

     Ide yang datang dari pengalaman.

Untuk dua kata yang tak terelakkan.

Dialah "jodoh" dan "ajal" yang dalam penantian.

Terkadang menyedihkan dan menyenangkan.

Jodoh

Yah, itulah dia jodoh, engkau seperti bunga yang bermekaran.

Indah dalam kesucian, bagi jiwa yang tunduk dalam pengabdian.

Mengabdi akan syari'at tuhan, dalam ketakwaan dan kesetiaan.

Menghiasi dua hati insan, dalam kesenangan dan kebahagiaan.

Kebahagiaan...

Yah, bahagianya jiwa yang dipersatukan, dan raga yg terbendungkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline