Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Zain

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Puisi: Senyum Sinis Malaikat Pengantar Doa

Diperbarui: 18 Maret 2021   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A

Senyum Sinis Malaikat Pengantar Doa

Malaikat pengantar doa.
Tersenyum sinis melototiku.
Memamerkan segudang doa dalam keranjang permohonan.
Doa dari ribuan insan yang hendak dikirimkan kepada Tuhan.

Aku tertunduk dan membisu.
Tetap berjalan dalam kesunyian.
Mendekap erat doa yang hendak kukirimkan kepada Tuhan.
Apalah daya, melaikat pengantar doa menolaknya.

Penindasan tak berpenghabisan.
Bertahun-tahun, diabad pertengahan.
Meninggalkan dendam yang mengendap, semakin menjadi-jadi.
Jangankan terkabulkan, doaku tak kunjung diantarkan.

Malaikat pengantar doa.
Tersenyum kecut melototiku.
Memamerkan segudang doa dalam keranjang permohonan.
Seraya berujar "gantilah doamu agar bisa kukirimkan kepada Tuhan!"

Aku bersimpuh di hadapanya.
Emosi yang menjadi-jadi seakan meledak di malam itu.
Dengan tinta air mata, aku ganti seluruh doaku.
Memohon ampun kepada Tuhan, hilangkan dengki dan dendam.

~Boyolali, 18 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline