Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Zain

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Penjahat Kelamin di Pinggir Jalan, Sekadar Fetish atau Ritual?

Diperbarui: 6 Maret 2021   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: NTMC Polri

Kabar adanya penjahat kelamin di pinggir jalan, entah begal payudara atau memainkan dan mempertontonkan kemaluannya sendiri, pertama saya dengar justru tidak di media berita, namun di lingkungan pertemanan saya sewaktu SMP. 

Sekitar tahun 2013, saat itu sedang mengikuti pelajaran prakarya, yang diisi dengan kegiatan membatik. Satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok, kelas kami melakukan kegiatan tersebut di pekarangan sekolah, pinggir jalan biasa. 

Ditengah kegiatan yang sedang berjalan, kami dikagetkan dengan beberapa kelompok putri yang lari sambil menjerit histeris ketakutan. 

Selang beberapa detik, terdengar suara sepeda motor melaju kencang dari jalan depan pekarangan sekolahan kami. Setelah ditanya, ternyata kelompok mereka (para putri) dihampiri seorang lelaki naik motor lengkap dengan helmnya, yang kemudian turun ke arah mereka dengan membuka celana dan memainkan alat kelaminnya.

Pertama saya mendengar kabar tersebut juga terasa aneh, tapi dari kejadian itu, ternyata ada beberapa teman perempuan saya yang juga pernah mengalami hal serupa sebelumnya. 

Kemudian sampai saya ke jenjang SMA, antara tahun 2015-2018, bertambah lagi kabar tentang begal payudara. Beberapa dari teman saya juga pernah menjadi korbannya. 

Bahkan semasa kuliah, tepatnya di Kota Semarang, ada satu jalan pintas menuju kampus yang sepi, mungkin jalan itu hanya sepanjang 150 meter.

Namun dijalan itu aksi-aksi begal payudara dan mempertontonkan kelamin kerap dilakukan, dan mahasiswi yang sering menjadi target. 

Fenomena tersebut sempat firal di grup-grup mahasiswa dan berbagai sosial media kampus kami, upaya untuk memancing korban juga sudah dilakukan, namun pelaku belum berhasil ditemukan.

Dalam kejadian itu, rata-rata pelaku menggunakan sepeda motor, namun teman saya yang menjadi korban di Semarang justru pelakunya mengendarai mobil, awalnya teman saya jalan kaki dengan teman perempuannya.

Kemudian dihampiri oleh mobil, dengan kaca jendela depan terbuka, si pelaku berlagak untuk tanya alamat, tapi setelah teman saya sadar, ternyata pelaku juga sambil memperlihatkan dan mempermainkan kemaluannya di dalam mobil, sontak teman saya lari ketakutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline