Lihat ke Halaman Asli

Berdzikir

Diperbarui: 5 Juli 2020   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Laa Ilaha Illallah..
Laa Ilaha Illallah..
Laa Ilaha Illallah..

1 2 3 4 5 6...

BERDZIKIR bukan hanya ucapan dimulut, dipikiran atau dihati saja...

Beribu kali ucapan dzikir dimulut, dipikiran atau dihati sekalipun, kalau tidak dengan RASA yang didapatkan pada saar berdzikir sama saja dengan ucapan berhitung....

Setiap saat kemanapun memegang Tasbih, menjentikan tangan dibiji Tasbih, dimanapun dan kapanpun, tidak akan mampu memberi sesuatu kedalam dirinya, selain mendapatkan ke-egoan  kebanggaan dan pujian dari sesama Manusia...

Kenapa harus dengan RASA ?
Karena Manusia dengan me-RASA-kan apa-apa, mampu merubah pola pikirnya dan berbuat apa yang terbaik buat dirinya...

Misal RASA takut mencuri, secara naluri normalnya Manusia akan menghindar dengan sikap atau laku apa yang menjadi ketakutan itu, dan dia tidak akan mau mencuri...

RASA khawatir, secara naluri Manusia akan berusaha dengan langkah merubah atau memperbaiki apa yang menjadi sebab kekhawatiran itu...

Yaa Allah...
Lalu dia marah membentak sesama...

Astagfirullahaladziiim...
Lalu dia menendang batu yang menyandungnya...

Allahu Akbar..
Lalu dia anarkis merusak bahkan membunuh...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline