Lihat ke Halaman Asli

Putihnya Salju

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1391753789948012049

Ini adalah pertama kali ku melihat sebuah salju yang sebelumnya ketika di tanah air belum pernah aku lihat secara langsung, dulu aku sering mendengar dan melihat di layar televisi, dan terkadang aku hanya bertanya dalam hati, bagaimanakah salju itu? Bentuknya ? warnanya? , itu adalah sebuah pertanyaan yang mendasar yang timbul dari fikiranku saat itu, dan aku hanya bisa mendengarkan cerita cerita saja, alhamdulillah kemarin seluruh warga PPMI Pakistan (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Pakistan) mengadakan trip winter tahun ini, kita berangkat dari New campus International Islamic University Islamabad sekitar pukul 9 pagi hari, matahari belum sepenuhnya muncul, kabut tebal masih menyelimuti daerah sekitar Islamabad, kita berangkat menggunakan Coester (semacam bus kecil), Tujuan kita adalah tempat yang lebih tinggi dari ibu kota islamabad, dengan jarak sekitar 50Km dari ibu kota, Belum sampai di tempat tujuan kita sudah bisa melihat bongkahan salju es di pinggiran jalan, itu adalah pertama kali aku melihat salju, dan terkadang ketika snow fall, bukit bukit di area jalan menuju tempat yang dinamakan Muree tersebut terselubung oleh putihnya hamparan salju, dan bahkan terkadang mobil dan motor pun tidak dapat melalui jalan tersebut, Truk pembersih sajlu bergerak membersihkan salju untuk membersihkan bongkahan salju yang meutup area jalan.

Dulu ketika kecil sering menyanyikan lagu naik gunung " Kiri kanan ku lihat saja, banyak pohon cemara...." dan sekarang yang aku lihat bukannya pohon cemara, tetapi sebuah hamparan putih bak kertas yang menutupi sebuah bukit, ada sebuah pepatah dulu aku sering mendengarkannya " Cinta itu bagaikan Salju, Putih dan Mendinginkan" dalam benakku, emang salju itu bagaimana? putihnya seperti apa dan bentuknya bagaimana?apakah dia selembut tepung atau bagaimana? itu adalah petanyaan yang timbul dari pepetah tadi , dan se telah aku mengetahui secara langsung ,oo ternyata seperti itu salju, apabila ia baru turun dari langit, ia berwarna sangat putih dan sangat lembut, bahkan bisa di katakan selembut tepung, dan apabila salju yang telah lama turun dan lama mengendap di atas tanah ,ia akan mengeras dan banyak di injak sama orang, terkena sinar matahari ia akan meleleh dan mencair, dan juga ia tidak akan menjadi putih lagi, putihnya akan megeruh dan menjadi kotor, apakah cinta juga seperti itu? Cinta yang tanpa di landasi dengan iman dan ibadah itu hanya akan membuat diri kita akan menjadi keruh dan kotor, dan apabila cinta itu hanya kita tujukan kepada sang khaliq ia akan membuat awet bersih dan bisa mendinginkan dan menyejukkan hati kita. kemarin aku dan kawan kawan ketika sampai disana ,ada sebuah wahana yang sangat menarik ,yaitu kereta gantung yang panjang melalui tiga bukit yang menjular di area bukit di sekitar muree, aku naik kereta tersebut ,ketika sudah sampai di puncaknya, kita bisa melihat langsung hamparan bukit pegunungan himalaya yang mu njjular sangat panjang dan ditutupi oleh lapisan salju abadi, indahnya bukan main, ini adalah salah satu pengalaman yang belum bisa semua o rang merasakannya, aku teringat dengan kata pepatah ketika aku  masih duduk di bangku KMI dulu, "Experience is the best Teacher", dan juga "Alam terbentang luas jadikan Guru", bahwasannya pengalaman adalah guru paling baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline