Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Gelombang 5 Kelompok 17 Tahun 2023 Meluaskan Pemasaran Budidaya Jamur Tiram di Desa Pendem

Diperbarui: 8 September 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar PMM UMM

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melakukan pengabdian ke masyarakat mencoba mengembangkan potensi UMKM di Desa Pendem dengan cara memperluas jangkauan pasarnya. Mahasiswa UMM yang tergabung dalam kelompok pengabdian masyarakat oleh mahasiswa gelombang 5 kelompok 17 tahun 2023 Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)mendatangi salah satu warga yang melakukan budidaya jamur tiram, tepatnya di Dusun Mojorejo yang masih dalam kawasan desa pendem.

Cukup berbeda dengan warga sekitar yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sayur, Suwandi lebih memilih membuat usaha budidaya jamur tiram yang sudah berjalan sejak tahun 2013. dilatarbelakangi dari keseharian petani yang cenderung banyak resiko ketika menanam sayur seperti hama, cuaca, dan harga pupuk yang semakin naik hingga menemukan pilihan untuk melakukan budidaya jamur tiram yang lebih sedikit resikonya seperti tidak memerlukannya pupuk yang banyak layaknya pertanian.

Tidak hanya menjual hasil panen jamur tiram saja, tetapi Suwandi juga bisa menjual media tanam yang sudah diracik beserta bibit didalamnya atau baglgk, jadi pembeli hanya tinggal menunggu fermentasi dan memanen jamurnya setelah satu bulan. Selama sepuluh tahun berjalan Suwandi membudidayakan jamur tiram sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari hari. Namun pemasaran yang dilakukan Suwandi hanya melalui mulut ke mulut sehingga paling banyak terpasarkan hanya melalui pengepul atau ke warga sekitar saja.

Setelah melakukan komunikasi dengan Suwandi, sekelompok mahasiswa UMM tersebut mengikuti praktik budidaya jamur di rumah produksi. Aktivitas yang di ikuti mulai dari pembuatan media tanam jamur tiram yang di dominasi serbuk kayu dan ditambah bahan bahan lain untuk menyuburkan, melakukan penguapan media tanam dan memasukkan bibit jamur tiram ke dalam media tanam, sampai pada penyemaian jamur dan menjaga suhu yang ada di ruang fermentasi agar jamur tiram bisa tumbuh dengan baik.

Setelah melakukan observasi dan turut berpraktik pembuatan budidaya jamur, sekelompok mahasiswa UMM membuat pengembangan dari budidaya jamur tiram tersebut dalam hal pemasaran yang awalnya hanya melakukan pemasaran secara konfensional kini sudah dilakukan branding dan perluasan pasar menggunakan internet seperti e-comers dan memasarkan melalui media sosial dengan harapan pasar penjualan budidaya jamur tiram bisa menjangkau lebih luas masyarakat sehingga menjadi semakin banyak pembeli yang masuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline