Ada 4 hal yang tidak bisa di tarik kembali, yaitu:
1. Ruh yang berpisah dari jasad (Mengingatkan kematian),
2. Kata yang sudah terucap (Pentingnya menjaga lisan),
3. Kesempatan yang di sia-siakan (Mengingatkan hakekat hidup),
4. Waktu yang sudah berlalu (Jadikan setiap detiknya bermanfaat).
Tak terasa semakin dewasa, kita akan merasakan bahwa waktu terasa lebih cepat berlalu. Itu menandakan adanya peningkatan aktivitas yang signifikan, sehingga membuat perasaan yang timbul seolah-olah waktu begitu cepat berlalu.
Apabila sudah di tahapan itu artinya, kita sudah berada di jalur yang benar. Memiliki aktivitas yang padat adalah salah satu anugerah yang luar biasa, baik untuk beribadah, menuntut ilmu, mencari nafkah, silaturahmi, holiday ataupun menghabiskan waktu dengan keluarga, dan lain sebagainya.
Bertolak belakang dengan kita yang merasa bahwa waktu berjalan begitu lambat, cenderung orang tersebut tidak memiliki banyak aktivitas. Biasanya orang seperti ini tidak banyak memahami apasaja tugas dan tanggung jawab manusia hidup dunia. Apabila kita di tahap seperti itu, segeralah untuk mencari aktivitas tambahan atau menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang lain, yang sesungguhnya masih banyak yang belum di pelajari.
"Karena memang sesungguhnya kewajiban kita sebagai manusia jauh lebih banyak dari pada waktu yang tersedia"
Kita di ingatkan untuk bergegas menyelesaikan urusan yang lain apabila telah selesai satu urusan, dan tetap dalam bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan setiap urusan tersebut.
Seperti didalam kajian yang pernah di bahas oleh gurunda Ustadz Abu Ahmad, tentang makna dari potongan Surat Al-Sharh, yaitu sebagai berikut :
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
-Surat Al-Sharh, Ayat 5
Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
-Surat Al-Sharh, Ayat 6
Ust. Abu Ahmad berpesan, bahwa dalam penulisan ayat ke 5-6 mengandung makna yang luar biasa. Menurutnya, arti kesulitan disini ada batasannya atau hanya tertentu saja. Namun, kemudahan yang Allah berikan itu tidak ada batasannya, jauh lebih luas. Dan kemudahan itu tidak di berikan setelah kesulitan, namun beserta yang artinya bersamaan dengan kesulitan atau cobaan yang di berikan. Hanya saja kadang kita melihat cobaan yang di berikan, hanya dari 1 sudut pandang saja, yang membuat kita tidak berfikir secara luas dan sangat terburu-buru dalam berfikir sehingga salah dalam mengambil kesimpulan dan keputusan.
Masya Allah, beliau adalah guru bahasa Arab, jadi tahu betul makna penulisan arab yang terkandung didalam ayat tersebut, baik dari penekanan kata yang terpenting maupun maksud dari peletakan huruf-huruf didalam setiap Ayat suci Al-Qur'an.