Lihat ke Halaman Asli

Zaenal Abdullah

Seorang pemuda dari desa yang suka bertani, bisnis dan menulis

Sarjana Pertanian Mungkin Salah Jalur dari yang Seharusnya

Diperbarui: 23 November 2016   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari terakhir terjadi penindasan terhadap para petani di Majalengka utk pembangunan Bandara International (Kulon Progo juga kasus yang sama), kemarin jg beredar berita Petani dr Cina sedang asik menguasai lahan dan bertani di Bogor.

Dengan keadaan tersebut banyak pertanyaan "DIMANA SARJANA PERTANIAN?", bagaimana sikap mereka?. Sebagai lulusan PT Pertanian merasa ini sebuah auto kritik kpd saya khususnya dan para manusia yang ada dalam lingkungan PT Pertanian.

Apa saya sebagai lulusan pertanian kurang luas menggarap lahan, apa kurang sering tukar ilmu dg petani tua, apa kurang lantang saya menyuarakan menentang penindasan terhadap petani seperti di Kendeng, Muria dan daerah lain.
Tp semua itu hanya berlaku individual saya sendiri.

Apa saya harus mengikuti kebanyakan sarajana pertanian sekarang yang banyak bekerja disektor non pertanian dan malah takut nyemplung ke sawah?

Pertanyaan nya sekarang apakah system yang ada di dalam PT Pertanian ini sudah benar dengan kenyataannya sekarang banyak mencetak sarjana Pertanian yang acuh pada nasib sesama bahkan sarjana pertanian yg takut terjun ke sawah. Apakah sudah benar system yg ada, atau itu hanya system kamuflasi yg tujuan sebenarnya sebagai system percetakan uang, bukan sarjana pertanian?
Entahlah, yg jelas sudah ada system nya masing2 dan saya akan trs ikut berjuang menyuarakan penolakan terhadap penindasan petani Indonesia.

#IndonesiaRaya

Pati, November 2016

Cah tani nom




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline