Lihat ke Halaman Asli

Hikmah dan Pelajaran Atas Wafatnya Ustadz Jefri Al Bukhari Bagi Wahabi Salafi yang Berfikir Jernih

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cinta itu adalah sebuah obyek seperti obsesi; setiap orang menginginkannya, setiap orang mencarinya, tapi sedikit orang yang mendapatkannya…

Kita semua mengetahui..beberapa waktu yang lalu..Seorang ulama Muda dari Aswaja telah berpulang kepada-Nya.Ribuan Umat muslim dari berbagai tempat dengan kelikhlasan hati hadir dirumah duka.Mereka rela berdesak desakan. Mereka menangis Haru karna kehilangan sosok yang telah banyak memperjuangkan syariat Islam Aswaja.

Hampir Seluruh Wilayah Indonesia dan bebarapa Negara yang notabenenya dari aswaja mengadakan sholat Ghaib dan mendokannya.Dan Ini adalah suatu pemandangan yang Luarbiasa terjadi untuk keduakalinya setelah wafatnya Almarhum Zainuddin MZ.

Kehidupan seorang Uje sungguh pas dengan pepatah lama “Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya’
dan kita semua dapat menyaksikan behawa seorang Uje medapatkan hal Yang terbaik sampai diakhir
hayatnya atas apa yang telah ia berikan dengan Cintanya kepada sesama.subhanalah !!

dan bagi beliau…...

Ada Sebuah hadits yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya, dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda :

‘Sesungguhnya orang yang meninggal dunia itu mengetahui siapa yang memandikannya, membawanya, mengkafaninya dan memasukkannya ke dalam liang kubur.’
Abu Nu’aim dan lainnya meriwayatkan dari Amr bin Dinar, ia berkata, ‘Setiap orang yang meninggal dunia, maka ruhnya di tangan malaikat maut, ia melihat ke jasadnya, bagaimana ia dimandikan, bagaimana ia dikafani dan bagaimana ia dibawa. Dikatakan kepadanya ketika ia berada diatas pembaringannya, “Dengarkanlah pujian orang banyak kepadamu.”Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkan makna yang sama dengan riwayat ini, ia meriwayatkan dari beberapa periwayat dari Tabi’in, dengan redaksi, ‘Ditangan malaikat’, tanpa ada tambahan lain.

Ruhnya Melihat,Menyaksikan betapa begitu banyak umat muslim Hadir melihat kematiannya sampai ia memasuki alam kubur.Ruhnya melihat begitu banyak orang yang mendokan dirinya dan berharap allah menjadikannya dirinya sebagai seoarang hamba yang Dia Cintai sebagaamana mereka mencintainya..
Allah Subhanahu wa Ta’alaa juga berfirman :

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ

“dan mendo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka” (QS. at-Taubah : 104)

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline