Di akhir Ramadhan tahun ini Palestina kembali di ambil hak nya, di jajah dan di serang oleh tentara Israel. Tepat di sepuluh terakhir Ramadhan tahun ini mereka merasakan kesedihan, ketidak nyamanan dalam beribadah, kekerasan, dan ketidak Adilan dunia ini. Tapi mereka yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan mereka terus dalam kesedihan yang bersambung ini, bagi mereka kematian yang paling mereka cari dan sangat di idamkan yaitu mati dalam keadaan Penuh dengan keimanan kepada Allah yang berhujung syahid. Kini semua mata dunia tertuju pada mereka yg di runding pilu yg tiada henti, suara bom menjadi alunan musik yang di dengarkan setiap hari, tak sedikit dari mereka merasakan akibat ledakan bom yang berhujung maut, tapi taksedikitpun tergambar di wajah mereka rasa sakit ketika maut menghampiri mereka, mereka menunjukkan wajah yang penuh dengan kebahagiaan.
Kabar ini bukan lagi sekedar kabar biasa. Tak sedikit umat Islam di penjuru dunia ikut merasakan kesedihan yang di rasakan warga Palestina walaupun mereka tidak merasakan langsung apa yang di rasakan warga Palestina, tapi bagi umat Islam mereka seperti bagian dari tubuh mereka sendiri, ketika satu bagian tubuh kesakitan maka bagian yang lain akan ikut merasakannya.
Aksi bela Palestina bukan hanya sekedar aksi biasa, umat Islam seluruh dunia menuntut PBB untuk menghentikan kekerasan dan ketidak Adilan yang terjadi. Bahkan jikalau Israel meneruskan tindakannya maka umat muslim dunia tidak akan tinggal diam.
Kita sebagai manusia yang berperi kemanusiaan sudah sepantasnya ikut andil dalam menghentikan kekerasan yang terjadi, karena tentara Israel telah melanggar hak asasi manusia, yang mana hak itu merupakan hak yang harus di jaga oleh seluruh dunia. Bukan hanya masalah umat beragama semata tetapi ini menyangkut hak setiap manusia yaitu hak untuk hidup, jikalau kita dalam posisi mereka, apa yang kita harapkan dari dunia ini.?