Seperti kita ketahui, permasalahan keuangan dalam keluarga berdampak negatif terhadap pola pengasuhan anak. Sehubungan dengan itu, setiap keluarga hendaknya mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak berdampak negatif pada anak. Dampak negatif ini tidak hanya berdampak secara fisik namun sangat berbahaya bagi mental dan emosional anak karena hal tersebut akan berubah 360 derajat dari kehidupan sebelumnya. Hal ini akan berdampak besar pada keharmonisan sebuah keluarga.
Banyak yang bilang mengelola keuangan keluarga itu gampang-gampang susah dan bisa jadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Sebelum menikah, kita mungkin hanya perlu memikirkan kondisi finansial diri sendiri saja. Lain halnya ketika sudah berumah tangga, bersatunya dua "kepala" membuat perencanaan keuangan juga perlu mengalami penyesuaian. Suami dan istri harus saling bekerjasama agar pengelolaan finansial berjalan dengan baik atau kalau kata peribahasa tidak "besar pasak daripada tiang". Mengelola keuangan dalam keluarga akan semakin sulit dengan kehadiran anak. Namun di sini saya tidak ingin mengatakan bahwa kelahiran seorang anak merupakan sebuah hal yang memberatkan, namun tanggungjawab orang tua dalam membesarkannya sudah menjadi sebuah konsensus dalam perjalanan hidup mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengelolaan keuangan tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pengelolaannya harus dilakukan secara bijaksana dan hemat untuk menghindari masalah keuangan atau utang.
Kembali ke pembahasan mengenai pola asuh anak ketika mengalami masalah keuangan, ada berbagai cara yang dapat dilakukan sebuah keluarga untuk mengatur pengasuhan anak agar terhindar dari pertengkaran yang dapat merenggangkan hubungan keluarga. Diantaranya adalah:
• Hindari membicarakan masalah keuangan di depan anak
Sebisa mungkin membicarakan hal-hal yang dapat merusak keharmonisan keluarga hanya boleh dilakukan oleh orang tua di tempat yang pantas dan tidak dilihat oleh anak-anak. Hal ini agar tidak mempengaruhi emosi anak yang tidak tahu menahu tentang apa yang sedang terjadi. Selain itu dengan adanya pemandangan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak kedepannya yang berdampak buruk. Sehubungan dengan itu, sebagai orang tua hendaknya bijak dalam menangani permasalahan rumah tangga karena merupakan tanggungjawab dan komitmen bersama yang dijanjikan sebelum menikah.
• Kelola keuangan keluarga secara hemat
Anak-anak kita tidak hanya sekedar mendengarkan, mereka juga memperhatikan bagaimana orang tuanya mengatur keuangannya. Maka jangan heran jika anak Anda menjadi boros atau materialistis karena orang tuanya juga seperti itu. Atau anak suka terlilit hutang karena terlalu sering melihat orang tuanya mengajukan kredit. Jika orang tua bijak dalam mengatur keuangan keluarga, maka sifat itu juga akan menular pada anak. Oleh karena itu pengelolaan keuangan oleh orang tua sangat penting untuk mengurus kewajiban-kewajiban yang telah diamanahkan seperti biaya rumah tangga, biaya hidup sehari-hari dan sekolah anak. Berikutnya, praktik hemat yang bisa dilakukan oleh setiap keluarga adalah membandingkan harga sebelum berbelanja. Saat ini terdapat supermarket yang menjual bentuk dan supermarket yang menjual barang impor berkualitas tinggi. Oleh karena itu, konsumen perlu cerdas dengan membeli produk yang bermanfaat dari segi kualitas dan juga harga yang wajar. Konsumen saat ini juga memiliki pilihan yang lebih baik dibandingkan masa lalu karena kita dapat memilih untuk membeli di supermarket atau membeli secara virtual secara online. Kehadiran aplikasi bisnis online tidak hanya memudahkan penggunanya tetapi juga mampu memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diinginkan di pasaran. Selain itu, berbagai promosi dan voucher yang ditawarkan oleh aplikasi bisnis online juga patut untuk dinikmati oleh semua orang karena memberikan penghematan yang bermanfaat. Oleh karena itu, membandingkan harga suatu produk sebelum membeli merupakan praktik yang tepat untuk meringankan beban keuangan kita saat ini.
• Melibatkan anak dalam pengelolaan keuangan
Jika anak sudah cukup besar untuk memahami konsep anggaran keluarga, mengapa tidak memberi mereka kesempatan untuk bertanggung jawab mengelola bagian dan kategori mana pun dalam anggaran. Mereka bisa memulainya dengan memilih untuk mengelola satu kategori terlebih dahulu. Kategori yang dipilih harus dalam kategori pembelanjaan fleksibel, yang mana kita mempunyai kendali atas berapa nilai yang harus dibelanjakan dalam sebulan. Misalnya anggaran hiburan atau perlengkapan dapur. Biarkan anak Anda melakukan sedikit riset untuk menemukan harga yang paling masuk akal, dan biarkan mereka menetapkan anggaran di tempat yang dirasa paling tepat. Tidak apa-apa jika mereka melakukan kesalahan, seperti mengeluarkan uang terlalu banyak dan memilih barang mahal. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk mendidik mereka tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan kemudian memecahkan masalah ketika dihadapkan dengan beragam produk yang ada di pasaran.
Kesimpulannya, pengasuhan anak dapat memberi hasil yang lebih baik jika kedua orang tua bersama-sama mengasuh anaknya. bersikap saling mendukung dan bertindak sebagai tim yang bekerja sama dalam mengasuh anak anaknya bukan malah saling bertentangan. Pengasuhan anak secara bersama memang perlu dibicarakan karena melihat adanya ikatan diantara keduanya yang memungkinkan untuk mengasuh anak-anaknva secara bersama, hal tersebut juga dapat menimbulkan kesejahteraan dalam rumah tangga dan adanya kedekatan antara satu sama lain. Lanjutan dari itu juga, ketika mengajari anak-anak tentang pengelolaan uang, orang tua harus yakin bahwa tidak ada kata terlalu dini untuk memulainya. Dengan mengajari mereka menghargai nilai uang, sehinggakan dapat membimbing mereka menjadi pengelola uang yang sangat cerdas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H