Lihat ke Halaman Asli

"Hilaf", Ada dan Nyata

Diperbarui: 12 Februari 2017   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Soal "Hilaf", itu ada dan nyata. Inilah refleksi "kehilafan" yang dimaterialkan:

 1. Manusia "hilaf" itu memang ada. "Hilaf" satu kali dimaafkan. Dua kali dimaafkan. Tiga kali berarti ia punya janji untuk berbuat salah. #intropeksi

 2. Kesalahan itu manusiawi. Yang membuat adalah manusia. Bukan hewan, atau makhluk lain selain keduanya. Tapi sungguh, "hilaf" itu nyata adanya. #intropeksi

 3. Bukan hanya "hilaf" pada sesama manusia. Kebiasaan yang paling familiar "hilaf" pada yang Maha Kuasa. #intropeksi

 4. Lari dari "hilaf" tidak mungkin. Tapi sungguh ada yang lebih tidak manusiawi, yaitu mematerialkan "kehilafan" manusia lain untuk kepentingannya sendiri. #intropeksi

 5. Tapi itulah hidup, rekayaNya sulit ditebak dan sulit ditangkal oleh akal sehat. Karena sesehat-sehatnya akal manusia, tetap 'srigala' bagi yang lain. #intropeksi

 6. Jangankan manusia "hilaf", tidak "hilafpun" masih dicari "kehilafannya" untuk diadili tanpa pengadilan. #intropeksi

 7. Ya. Itu hidup yang sebenarnya. Jangan hanya anggap dunia berputar-putar saja. Iramanya justru kadang memabukkan tanpa tuak. #intropeksi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline