"...Ngapain seh di kampus kok masih ada anak-anak pramuka, masa mahasiswa masih suka tepuk-tepuk tangan, teriak yel yel Kaya anak-anak SD Saja"
Kata-kata vandalis seperti ini banyak saya dengar, bahkan terkadang sengaja diucapkan dihadapan kami saat akan mengikuti kegiatan kepramukaan di kampus IAIN Palangka Raya.
Selaku ketua Dewan Racana Putra sekitar tahun 2005 an, saat itu saya sering mendengar perkataan vandalis dan mengejek, sangatlah sedih bahkan sempat minder dan sedikit kecewa, tapi karena jiwa petualang yang sudah lama terbentuk dan kuatnya persaingan organisasi eksternal saat itu (HMI dan PMII) maka agar tetap eksis dan tak tersisih adalah dengan bergabung di Praja Muda Karana (Pramuka)
IAIN Palangka Raya adalah salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang biasa disingkat dengan PTKIN, dibawah Kementerian Agama Republik Indonesia. Saat ini memiliki 4 fakuktas yaitu FTIK, Syari'ah, FUAD dan FEBI
Untuk Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mewajibkan semua mahasiswanya disemua program studi untuk mengambil mata kuliah Kepramukaan, dengan bobot mata kuliah 0 SKS, namun demikian mata kuliah kepramukaan ini menjadi salah satu mata kuliah pra-sarat untuk kegiatan atau program lainnya
Maka mau tidak mau, suka atau tidak semua mahasiswa di Fakulras Tarbiyah dan Ilmu Keguruan wajib menjadi anggota Pramuka dan aktif dalam program kegiatan pramuka yang tergabung di Gudep 193-194 Imam Bonjol IAIN Palangka Raya.
Kenapa harus pramuka, bukankah banyak organisasi di kampus yang tergabung di Ormawa atau di UKM selain pramuka?, bukankan pramuka terkesan hura -hura kegiatannya monoton dan mungkin dianggap kurang "ilmiah" dan sejuta alasan "mengapa lainnya"
Menurut saya, kenapa harus pramuka?, ya karena pramuka memiliki kelebihan dalam beberapa bidang yang banyak tidak dimiliki oleh ormawa atau UKM lainnya di lingkungan kampus IAIN Palangka Raya.
Dalam persepsi saya beberapa kelebihan dan keunggulan pramuka di IAIN Palangka Raya ada pada pendanaan, struktur organisasi dan program kerja atau kurikulum. Tiga hal ini adalah penentu maksimal tidaknya sebuah organisasi dalam menjalankan programnya dan dalam memberikan manfaat pada anggota organisasi