Pesantren Kempek, didirikan sejak tahun 1908, telah menjadi lambang keagamaan dan tradisi di Indonesia. Salah satu aspek paling mencolok adalah pendekatan uniknya dalam pembelajaran Al-Qur'an. Metode yang diterapkan di sini mendorong santri untuk mempelajari setiap huruf, makhorijul huruf, dan tajwid dengan teliti. Proses pembelajarannya membutuhkan kesabaran yang luar biasa; misalnya, pemahaman terhadap surat Al-Fatihah saja memakan waktu sekitar satu bulan. Kurikulumnya bisa memakan waktu hingga lima tahun atau lebih, menekankan pentingnya membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Pesantren Kempek juga dikenal dengan lingkungannya yang unik. Pesantren ini dirancang menyerupai perumahan, dikelompokkan berdasarkan asal daerah santrinya. Hal ini memperkuat ikatan sosial di antara mereka dan memperkaya pengalaman belajar.
Peran tokoh utama pesantren, Kiai K.H. Muhammad Nawawi Umar dan Nyai Hj. Afwah Mumtazah, sangat berpengaruh. Kiai Nawawi Umar, rendah hati dan memegang erat tradisi, dihormati oleh semua santri. Sementara Nyai Afwah Mumtazah, dengan pandangan progresifnya dan kepeduliannya pada kesetaraan gender, memberikan arah baru bagi pesantren ini.
Pesantren ini dipilih oleh santri atas dorongan orang tua dan keinginan pribadi mereka untuk belajar agama serta mencapai kemandirian. Meski penuh dengan pengalaman berharga dan pertemanan yang kuat, kehidupan di sini juga melatih kedisiplinan dengan melarang penggunaan ponsel serta mendorong santri untuk mandiri dalam mengurus diri.
Sebagai lembaga pendidikan keagamaan terhormat, Pesantren Kempek tetap menjadi ikon tradisi keagamaan sejak lebih dari satu abad. Tempat ini bukan hanya pusat pembelajaran agama, tetapi juga tempat pembentukan karakter yang kokoh bagi setiap santrinya. Mereka tidak hanya memperdalam pemahaman agama, tetapi juga melatih kesabaran, kemandirian, dan kedisiplinan, hal-hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Dengan demikian, pesantren ini terus mempertahankan posisinya sebagai penjaga tradisi agama yang konsisten dan terhormat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H