Lihat ke Halaman Asli

Abdul Hijah

saya adalah area sales manager di perusahaan farmasi

Jangan Buang Waktu untuk Mengeluh

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan,dimana setiap hari cendekiawan tersebut yang di ucapkan oleh banyak warga desa.

hal tersebut sering berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan tindakan.

Ia mulai mengumpulkan warga desa dan menceritakan sebuah lelucon.semia orang seketika tertawa mendengar lelucon yang di bawakan cendekiawan tersebut.

hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa kembali.cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa tertawa terpingkal-pingkal.

hari ketiga cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama,namun respon yang di berikan oleh penduduk desa berbeda dari dua hari sebelumnya.

salah satu penduduk desa bertanya tanya kenapa cendekiawan menceritakan lelucon yang sama.

mereka merasa bosan

 dengan lelucon yang sama yang di dibacakan oleh cendikiawan tersebut.

Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat.

"jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak tertawa kembali,namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa membuat kalian menangis"

artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar.yang mereka lakukan hanyalah mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline