Perkembangan Hobi Fotography bisa jadi peluang usaha yang menguntungkan di Tahun 2016
Dulu bila kita melihat orang membawa kamera tergantung di lehernya, maka kita biasa menebak bahwa orang itu memiliki profesi kalau bukan wartawan pastilah fotografer.
Namun saat ini, penampilan seperti itu tidak bisa menjadi patokan bahwa dia adalah wartawan ataupun fotografer.
Di era saat ini hobi fotography sudah merambah ke segala kalangan, dari masyarakat perkotaan sampai masyarakat pedesaan, dari orang dewasa sampai remaja bahkan anak-anak. Hal ini dikarenakan perkembangan dunia maya yang merupakan imbas dari perkembangan teknologi internet secara langsung ataupun tidak langsung telah mengarahkan pada munculnya gaya hidup/lifestill yang baru pada masyarakat, diantaranya kegemaran berfoto ria, seperti yang kita ketahui di medsos diantaranya muncul kegemaran selfie, wefie dan lain sebagainya yang memamerkan foto seseorang maupun sekelompok orang.
Kegemaran atau hobi ini rupanya oleh para pebisnis kini mulai dilirik sebagai peluang usaha, diantaranya munculnya usaha jenis baru yaitu penyewaan Kamera DLSR (Digital Single Lens Reflex), karena jenis kamera ini bagi para pemula yang masih awam tentang teknik fotography dianggap mudah dalam mengoperasikannya, dan hasilnya bisa langsung dilihat pada layar monitor PC, tablet ataupun handphone dan bila hasil tidak sesuai dapat di delet atau dibuang dan dapat melakukan pemotretan berulang-ulang kali tanpa harus khawatir biaya cetak, berbeda dengan kamera konvensional jaman dulu yang harus melalui proses cuci film dan cetak baru kita tahu hasilnya bagus atau tidak, belum lagi pemasangan dan pelepasan film pada kamera yang bila salah juga mengakibatkan klise terbakar.
Harga kamera DLSR ini lumayan mahal, sehingga tidak semua orang dapat memilikinya apalagi masyarakat pedesaan terkhusus lagi remajanya yang tidak mungkin dapat menabung dalam waktu yang singkat untuk dapat membeli kamera tersebut. Hal inilah yang oleh para pelaku usaha dianggap sebagai peluang usaha, sehingga belum lama ini munculah usaha baru penyewaan Kamera DLSR.
Bak gayung bersambut, usaha penyewaan kamera DLSR ini langsung disambut antusias oleh masyarakat terutama kalangan remaja. Bukan hanya di perkotaan tapi usaha ini pun merambah ke pedesaan.
Beberapa tempat penyewaan bermunculan, seperti yang terjadi di wilayah Indramayu tempat tinggal penulis sendiri walaupun berada di wilayah pedesaan, namun penyewaan Kamera DLSR ini laris manis, disamping memenuhi keinginan hobi berfoto juga harga penyewaan yang dianggap terjangkau untuk kocek masyarakat yaitu sekira Rp. 60.000,- sampai Rp. 75.000,- dan para remaja biasanya mereka menyewa secara berkelompok sehingga uang sewa bisa diperoleh dengan cara patungan dengan teman.
Penulis pernah mencoba ikut menyewa Kamera DLSR di salah satu tempat penyewaan pada bulan Desember ini, ternyata daftar pinjam berderet penuh setiap harinya di buku daftar peminjam, bahkan penulis sendiri untuk meminjam kamera tersebut harus memesan 2 sampai tiga hari sebelumnya.
Agaknya hobi fotography di Tahun 2016 nanti akan meningkat seiring perkembangan penggunaan sara media sosial yang terus meningkat , dapatlah dikatakan dunia fotography akan menjadi peluang usaha yang menjanjikan di Tahun 2016.
Demikian artikel ini dibuat berdasarkan pandangan dan pemahaman penulis berdasarkan apa yang penulis alami dan amati baik di lingkungan tempat tinggal penulis maupun pengamatan di media sosial. Semoga tulisan yang tidak seberapa dalam ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi para pembaca, terutama kalangan dunia usaha.