.
Celurit itu mulai berkarat
Tajamnya tak lagi kentara,
Celurit itu mulai tawadlu'
Semakin merunduk,
Petanda kharisma kian terpupuk.
Kekejamannya terkubuR dalam sejarah waktu
Bukankah seperti itu?
.
.
.
.
Atau sang empunya akan mengasahnya lagi
Menjadikannya angkuh dan congkak.
Lalu siapa yang hendak menjadi korban
Melumurinya dengan bau anyir?
Celurit menjadi simbol adat leluhur
Menjadikannya prasasti hidup
Atas kegagahan sejati manusia,
Celurit menjadikan sang empunya luhur
Dan...
Apakah luhur dimata Tuhannya?..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H