Lihat ke Halaman Asli

Prasasti Celurit

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.
Celurit itu mulai berkarat
Tajamnya tak lagi kentara,
Celurit itu mulai tawadlu'
Semakin merunduk,
Petanda kharisma kian terpupuk.
Kekejamannya terkubuR dalam sejarah waktu
Bukankah seperti itu?
.
.
.
.
Atau sang empunya akan mengasahnya lagi
Menjadikannya angkuh dan congkak.
Lalu siapa yang hendak menjadi korban
Melumurinya dengan bau anyir?
Celurit menjadi simbol adat leluhur
Menjadikannya prasasti hidup
Atas kegagahan sejati manusia,
Celurit menjadikan sang empunya luhur
Dan...
Apakah luhur dimata Tuhannya?..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline