Lihat ke Halaman Asli

Sinau Bareng Olahan Lemon di Desa Sumberdem

Diperbarui: 7 Agustus 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hibah food dehydrator kepada kepala desa (Dokpri)

 SUMBERDEM, 31 JULY 2024

-Kelompok KKN Universitas Negeri Malang (UM) tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumberdem. Salah satu program unggulan mereka adalah pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan olahan lemon kering.Lemon, buah sitrus yang kaya akan vitamin C dan antioksidan, menjadi fokus utama program KKN ini. Mahasiswa tidak hanya mengenalkan manfaat kesehatan dari lemon, tetapi juga mengajarkan dan belajar bersama masyarakat cara mengolah lemon menjadi produk yang bernilai tambah, yaitu lemon kering.

Mengapa Lemon Kering?

Lemon kering memiliki beberapa keunggulan dibandingkan lemon segar:

  • Awet: Lemon kering dapat disimpan lebih lama tanpa khawatir cepat busuk.
  • Praktis: Mudah dibawa dan digunakan kapan saja.
  • Fleksibilitas: Dapat digunakan dalam berbagai macam olahan, mulai dari minuman hingga bumbu masakan.
  • Kandungan nutrisi: Meskipun sebagian nutrisi hilang selama proses pengeringan, lemon kering tetap kaya akan vitamin C dan antioksidan.

Proses Pembuatan Lemon Kering

Mahasiswa KKN bersama masyarakat desa secara bersama-sama melakukan proses pembuatan lemon kering. Prosesnya cukup sederhana, yaitu:

  • Pemilihan lemon: Memilih lemon yang segar, tidak busuk, dan memiliki kulit yang tipis.
  • Pemotongan: Lemon diiris tipis-tipis.
  • Pengeringan: Irisan lemon dijemur di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan food dehydrator.
  • Penyimpanan: Lemon kering yang sudah kering sempurna disimpan dalam wadah kedap udara.

Manfaat Lemon Kering untuk Kesehatan

Lemon kering memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:

  • Meningkatkan sistem imun: Vitamin C dalam lemon kering membantu tubuh melawan infeksi.
  • Menjaga kesehatan kulit: Antioksidan dalam lemon kering membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Meningkatkan pencernaan: Serat dalam lemon kering membantu melancarkan pencernaan.
  • Menyegarkan napas: Lemon kering dapat digunakan sebagai pengharum mulut alami.
  • Menurunkan risiko penyakit kronis: Kandungan antioksidan dalam lemon kering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker.

Dampak Positif Program KKN

Program KKN ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat desa tentang pengolahan lemon, tetapi juga memberikan dampak positif lainnya, seperti:

  • Meningkatkan perekonomian desa: Produk lemon kering dapat dijual sebagai oleh-oleh atau dipasarkan ke wilayah yang lebih luas.
  • Menciptakan lapangan kerja baru: Pembuatan lemon kering dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat desa.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan sehat: Program ini mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan gizi dan kesehatan.

Pemateri kelompok KKN, mengatakan, "Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa [Nama Desa]. Kami juga berharap lemon kering dapat menjadi produk unggulan desa yang dikenal oleh banyak orang."

Bu Purwati selaku Kepala Desa menyampaikan apresiasinya atas program KKN yang telah dilaksanakan. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami," ujarnya.

Foto bersama kkn UM dengan ibu ibu di dusun sumber gelang(Kampung Lemon) (Dokpri)

Hasil Produk lemon kering yang di buat oleh mahasiswa kkn Universitas Negeri Malang (Dokpri)

Dengan adanya program KKN ini, diharapkan masyarakat Desa Sumberdem dapat lebih mandiri dan sejahtera.

Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui program-program KKN yang inovatif dan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline