Lihat ke Halaman Asli

Abdul Halim Khotimi

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Secara Mandiri Alami dalam Upaya Pencegahan Covid-19

Diperbarui: 2 September 2021   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Situbondo (01/09/2021) -- Pandemi covid-19 yang berkepanjangan bukanlah penghambat dalam pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Jember 2021. KKN dilakukan dengan konsep Back To Village (BTV), yang mana menjadi solusi di masa pandemi covid-19. Dampak adanya pandemi covid-19 tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa KKN UNEJ 2021, tetapi juga dirasakan oleh seluruh masyarakat. Adanya pandemi covid-19 menyebabkan melonjaknya harga dan kelangkaan handsanitizer, sehingga masyarakat di Desa Mimbaan enggan untuk membeli bahkan memilih tidak menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer di setiap halaman depan rumah.

Banyak masyarakat Desa Mimbaan menjelaskan bahwa semenjak adanya pandemi covid-19, perekonomian masyarakat semakin menurun disamping melonjaknya harga handsanitizer. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih mementingkan perekonomian mereka daripada protokol kesehatan. Masyarakat seharusnya mematuhi protokol kesehatan untuk membantu pencegahan penularan virus corona. Melihat masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, salah satu mahasiswa KKN Back To Village Universitas Negeri Jember membuat inovasi program kerja yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan handsanitizer secara mandiri berbahan herbal (non kimiawi).

Dok. pribadi

Adapun proses pelaksanaan program kerja diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti tanaman yang akan menjadi bahan utama dan alat yang aka digunakan dalam pembuatan handsanitizer. Selain itu diadakan juga kelas pelatihan untuk pengenalan bahan serta langkah-langkah untuk pembuatan handsanitizer. Program kerja pembuatan handsanitizer secara mandiri berbahan herbal (non kimiawi) diharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer tanpa memerlukan biaya sepeserpun, yang mana tidak membuat perekonomian masyarakat di Desa Mimbaan tidak menurun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline