Chelsea kembali harus menelan pil pahit dalam usaha mengejar poin Liverpool dan Manchester City, setelah di tahan imbang Brighton Hove Albion dengan skor 1-1. Gol yang tercipta pada pertandingan tersebut dicetak oleh Hakim Ziyech dari Chelsea dan Adam Webster dipihak Brighton.
Hal yang menarik perhatian adalah permainan buruk yang kembali ditampilkan oleh Romelu lukaku. Striker yang baru saja diboyong dari Inter Milan itu hanya menciptakan 1 tendangan on target terhadap gawang Brighton Hove Albion, itupun terjadi di sekitar menit 80 an.
Lukaku sepertinya tidak dapat lari dari opini dan perhatian media, suporter dan para pengamat sepak bola. Setelah kontroversi interview bersama Sky Italia yang membahas inter Milan dan mengutarakan ketidaksukaannya dengan taktik sang pelatih Thomas Tuchel beberapa minggu yang lalu.
Sekarang lukaku harus menghadapi isu dengan performa buruknya di lapangan. Hal ini wajar jika banyak yang membahasanya, karena Lukaku sendiri di boyong dengan harga yang bukan main-main. Rekor biaya transfer termahal harus ditebus oleh Chelsea demi mendatangkan pemain bernilai biaya sekitar 100 Million pound.
Para supporter Chelsea menilai pemain dengan nilai harga termahal klub, seharusnya garansi gol setiap pertandingan atau setidaknya memiliki performa positif. Fase buruk seperti yang dialami Lukaku ini tentunya tergantung kembali terhadap diri sendiri, apakah hal ini akan dijadikan suatu motivasi menjadi lebih baik atau sebaliknya.
Performa angin-anginan Chelsea selama musim dingin di Inggris ini tentunya juga menjadi pertanyaan para supporter Chelsea terhadap sang pelatih Tomas Tuchel. Managemen taktik Tuchel dipertanyakan, contohnya seperti pertandingan melawan Brighton tadi.
Tuchel baru memasukkan pemain pengganti Mateo Kovacic dan Kai Harvertz di menit ke-80 an, melihat para pemain yang sedang main menampilkan permainan buruk setidaknya Tuchel dapat menggantinya lebih awal.
Mari kita lihat, apakah Thomas Tuchel bisa kembali menampilkan performa terbaik Chelsea atau malah sebaliknya. Jika Chelsea kembali menampilkan tren negatif bukan tidak mungkin kursi kepelatihan dapat berganti, melihat dari track record Chelsea yang kejam dalam memberhentikan manager atau pelatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H