Lihat ke Halaman Asli

Lampu Kuning

Diperbarui: 28 Juni 2023   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber.bukitteletabisGarut.com

Aku terjaga dari mimpi yang menyeramkan. Kegagalan, kesengsaraan bahkan kehancuran. Tapi, tidak dengan kenyataan.
Apa begini kiranya cukup hidup di pikiran saja.
Atau begitu enaknya ' Menyaksikan yang berebut antrian'

Atau, Nyonya bisa memberikan sedikit jalan?
Ya, sedikit saja. Sampai tiba pada tujuan.
Mungkin lebih banyak juga tak mengapa. Agar aku leluasa menapaki itu semua. Kesadaran.

Tunggu dulu tuan, jangan tergesa-gesa! Biarkan aku larut lebih lama lagi di persimpangan itu.

Ya, persimpangan yang bertalu-talu menyebut namanya. Aku lelah.

Antarkan aku tuan jika memang demikian yang kau tawarkan. Aku tidak menginginkan persimpangan itu lagi sebenarnya.

Apalah daya perempuan, mengingat telah mejadi kebiasaan. Jalan yang tuan inginkan, tunjukkanlah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline