Maraknya penipuan besar-besaran menggunakan aplikasi trading palsu di Apple App Store dan Google Play, serta situs phishing untuk menipu korban menjadi metode kejahatan siber terbaru dalam kategori scamming. Skema ini dikenal sebagai "pig butchering," di mana korban diperdaya untuk berinvestasi dalam mata uang kripto atau instrumen keuangan lainnya. Aplikasi tersebut menggunakan taktik rekayasa sosial, menampilkan keuntungan palsu hingga korban mencoba menarik dana, kemudian diminta membayar biaya tambahan. Penipuan ini telah beroperasi secara global dan menargetkan pengguna dengan janji keuntungan cepat.
Metode ini dilakukan oleh Penipu dengan membangun kepercayaan korban, lalu meyakinkan mereka untuk berinvestasi dalam aplikasi palsu atau skema investasi, sering kali terkait cryptocurrency (kripto). Setelah korban mempercayai dan menempatkan uang dalam jumlah besar, penipu "memotong" investasi tersebut dengan menolak permintaan penarikan dana, atau meminta biaya tambahan yang tak ada habisnya. Skema ini melibatkan manipulasi emosi dan janji keuntungan besar, tetapi akhirnya mengosongkan rekening korban.
Kampanye kejahatan siber ini telah memiliki jangkauan global, dengan korban yang dilaporkan di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Aplikasi palsu yang dibangun menggunakan UniApp Framework dikategorikan dengan nama UniShadowTrade.
Kelompok aktivitas ini (UniShadowTrade) diketahui telah aktif setidaknya sejak pertengahan 2023, memikat korban dengan aplikasi berbahaya yang menjanjikan keuntungan finansial cepat. Salah satu aspek penting dari ancaman ini adalah bahwa salah satu aplikasi berhasil melewati proses tinjauan App Store Apple, sehingga memberikan kesan legal dan terpercaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H