Lihat ke Halaman Asli

Konsep Kebahagiaan Mahasiswa Part 1

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412432624820904606

Bismillahirrohmaanirrohiim  Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali – kali tidak ! Sungguh manusia itu benar – benar melampaui batas. Apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia melaksanakan salat. Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran petunjuk atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah ? Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling ? Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Sekali – kali tidak ! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya kami tarik ubun – ubunnya kedalam neraka, yaitu ubun – ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Kelak kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah penyiksa orang – orang yang berdosa. Sekali – kali tidak ! Janganlah kamu patuh kepadanya dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.(QS. Al – ‘Alaq : 1 – 19) Keterangan : Yang melarang adalah Abu Jahal dan yang dilarang adalah Rasulullah. Tetapi usaha ini tidak berhasil karena Abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. Setelah Rasulullah selesai salat, disampaikannya berita itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan, “Kalau Abu Jahal berbuat demikian, niscaya dia akan dibinasakan oleh Malaikat”. Ada yang bertanya kenapa catatan ini harus diawali dengan surat Al ‘Alaq. Apa yang menjadi istimewa dalam surat tersebut? Hatiku menjawab bahwa banyak hal yang menjadikan surat ini sangat istimewa. Salah satunya adalah ketika kita menginginkan sebuah kebahagiaan, maka kita harus cerdas membaca apa yang ada disekitar kita. Membaca tinta ilmu yang sudah tersebar di sekeliling kita. Tentunya ilmu bagaimana seorang manusia bisa bahagia ketika menjalani kehidupannya. Jika ditanyakan kepada masing – masing manusia apa yang bisa membuat mereka bahagia tentu akan menimbulkan banyak jawaban yang beragam dan aneh. Aneh karena selalu ada kebahagiaan – kebahagiaan yang belum masuk diakal manusia. Kebahagiaan yang kita peroleh meliputi 3 bagian penting. Pertama kebahagiaan yang terlihat dan sementara, tidak terlihat dan sementara, kemudian kebahagiaan tidak terlihat dan hakiki. Maksudnya kebahagiaan yang terlihat adalah kebahagiaan yang bisa diukur oleh panca indra manusia seperti mempunyai anak, istri, harta, tahta, perusahaan, perkebunan, peternakan. Sedangkan kata sementara adalah jangka waktu menikmati kebahagiaan tersebut. Kebahagiaan yang tidak terlihat dan sementara bisa kita namakan kebahagiaan yang bersifat emosional seperti kebahagiaan hubungan kekerabatan antar manusia, mempunyai banyak teman yang baik budi pekertinya, kebahagiaan yang hanya bisa dirasakan oleh perasaan manusia. Kebahagiaan ketiga yang bersifat tidak terlihat dan hakiki adalah kebahagiaan yang bisa menjawab pertanyaan Who am I ? and Who are you?. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS. Al ‘Alaq : 1).

BAGAN KEBAHAGIAAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline