Lihat ke Halaman Asli

abdulaziz

pelajar

Matematika Tidak Ditanyakan di Akhirat?

Diperbarui: 23 Januari 2025   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Matematika tidak di tanyakan di akhirat?

Dalam ajaran agama Islam, kehidupan setelah meninggal dunia yakni kehidupan di akhirat dianggap sebagai tempat di mana amal perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan. Setiap individu akan diminta untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia, baik yang baik maupun yang buruk. Akan tetapi, ada pertanyaan menarik yang sering muncul, yaitu: mengapa matematika atau ilmu-ilmu duniawi lainnya tidak disebutkan sebagai bagian dari pertanyaan.Disini saya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan cara bagaimana kita mengimplentaasikan di dunia.

1. Menggunakan Matematika untuk Tujuan Mulia

Walaupun matematika sendiri tidak akan ditanyakan di akhirat, ilmunya bisa digunakan untuk tujuan yang lebih mulia. Dalam ajaran Islam, segala sesuatu yang digunakan untuk kebaikan umat manusia dan untuk mendekatkan diri kepada Allah akan dihargai. Oleh karena itu, matematika dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai kebaikan di dunia, yang pada gilirannya dapat membawa manfaat di akhirat.

Misalnya, seorang insinyur yang menggunakan prinsip-prinsip matematika untuk membangun infrastruktur seperti rumah sakit atau sekolah akan mendapatkan pahala jika ia niatkan pekerjaannya sebagai bentuk amal jariyah (amal yang terus mengalir pahalanya). Demikian juga, ilmuwan yang menggunakan matematika untuk pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia, seperti teknologi medis atau teknologi untuk mengurangi kemiskinan, dapat memperoleh pahala selama penemuan mereka digunakan untuk kebaikan.

dan pekerjaan lainnya yang menggunakan matematika,seperti Analis data, Akuntan, Aktuaris, Analis keuangan, Ekonom, Ahli statistika, Kriptografer, Guru matematika, Peneliti matematika, Insinyur perangkat lunak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline