Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Karyawan swasta

Perkembangan Methode Just In Time

Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Just In Time berkembang di negara Jepang karena adanya keprihatinan industri-industri di Jepang. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang terbatas, ketergantungan pada energi dan bahan baku import, dan keadaan geografisnya yang kurang menguntungkan (80% bagian negara terdiri dari pegunungan). Hal ini menjadikan para produsen Jepang mempunyai posisi yang kurang menguntungkan di bandingkan pesaing-pesaing dari negara-negara barat. Oleh karena itu,Jepang melakukan berbagai macam usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan negara lain sehingga produk Jepang menjadi sangat kompetitif dengan produk lain di dunia internasional.

Jepang mengembangkan suatu inovasi terhadap pemborosan dalam hal bahanbaku, tempat, tenaga kerja, waktu serta biaya. Harga tanah yang mahal akibat lahan yang sempit tidak memungkinkan untuk membangun tempat penyimpanan persediaan sehingga mendorong perusahaan untuk merancang tata letak pabrik dan arus bahan menjadi seefektif mungkin. Dari keterbatasan inilah Just In Time berkembang.

Pendekatan Just InTimedikembangkan oleh Mr. Taiichi Ohno (mantan wakil presiden Toyota MotorCompany di Jepang) bersama rekannya di pertengahan 1970. Pengembangan Just InTimedi Jepang adalah untuk menghindari atau mengeliminasi pemborosan, menghindariproduk-produk rusak atau cacat dengan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, mengeliminasi pengerjaan ulang dan penumpukan persediaan. Keberhasilan Just In Timepada Toyota Motor Company menarik perhatianperusahaan lain di Jepang. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang keberhasilannya mengurangi inventorysampai pada tingkat minimum (orientasi zeroinventory). Sejak saat penerapan sistemJust In Timeterbukti manfaatnya semakin bertambah banyak perusahaan-perusahaan di Jepang yang ikut menerapkan sistem JustIn Time.

Dalam system Just In Time (JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut, dimana setiap stasiun kerja (work station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Sering kali JIT disebut sebagai Pull System (system tarik). Dalam system JIT, hanya final assembly line yang menerima jadwal produksi, sedangkan semua stasiun kerja yang lain dan pemasok (supplier) menerima pesanan produksi dari subkuens operasi berikutnya.

Dengan kata lain, stasiun kerja sebelumya (stasiun kerja 1 ) menerima pesanan produksi dari stasiun kerja berikutnya (stasiun kerja 2 ), kemudian memasok produk itu sesuai kuantitas kebutuhan pada waktu yang tepat dengan spesifiksai yang tepat pula. Dalam kasus seperti ini, stasiun kerja 2 sering disebut sebagai stasiun kerja pengguna (using work station). Apabila stasiun kerja pengguna itu menghentikan produksi untuk suatu waktu tertentu, secara otomatis satisun kerja pemasok (supplying wotk station) akan berhenti memasok produk, karena tidak menerima pesanan produksi.

Konsep Dasar Just In Time

  • Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
  • Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
  • Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
  • Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan

Tujuanutamayang ingindicapaidarisistemJIT adalah:

  • Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)
  • Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up)
  • Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
  • Zero Handling (tidak ada penanganan)
  • Zero Queues (tidak ada antrian)
  • Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
  • Zero Lead Time (tidak ada lead time)

Hal yang di perhatikan dalam JIT :

  • Aliran material yang lancar
  • Pengurangan waktu set-up
  • Pengurangan lead time vendor
  • Komponen zero defect
  • Kontrol rantai produksi yang disiplin

Pembelian JIT

  • Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan.

Pembelian dengan JIT dapat mengurangi waktu dan biaya dengan cara :

  • Mengurangi jumlah pemasok, mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
  • Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.
  • Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.
  • Mengurangi waktu dan biaya untuk programprogram pemeriksaan mutu.

PRODUKSI JIT

  • Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline