Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Pecinta dan penikmat puisi

Seorang yang Menyalakan Lampu

Diperbarui: 5 Juli 2020   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi facebook saya sendiri @abdul azis

Pilih *Seseorang yang Menyalakan Lampu*

Karya . Abdul Azis


maaf, di tiap degup jantungku
aku gagal tak mengingatmu selalu, Mell
sebab yang lekat kuingat tak hanya nama, alamat,
dan bau parfummu yang harum menyengat
melainkan pula lakon Mahabaratha dengan tarian asap dupa
yang tak kunjung sanggup kupentaskan dengan sederhana
dan di tiap kerlingan mataku ini, Puan
ada semacam lampu yang menyala menghalau gelap
setelah berkali-kali aku gagal kau dekap
tapi mengapa kini kau percaya pada bulat purnama
ketika lampu mataku sudah menyala?
Kemarilah, Tuan,
nanti kubuatkan segelas kopi
sambil menemanimu merebus puisi

"ah, lakon Mahabaratha tak mungkin dipentaskan
Aku tak yakin di atas bulan, Rahwana dan Sinta gagal bercinta"
ujarmu sambil mengunyah puisi rebus dengan rakus

barangkali kau lupa, ketika gerhana tiba
lampu mataku akan habis sumbunya

Kediri, 30 juni 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline