Lihat ke Halaman Asli

Abdulah Mazid

Masyarakat

[Puisi] Punah

Diperbarui: 6 Juli 2024   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Punah

Dalam laut, ketika pasang maupun surut
ada tubuh pulau yang terbalut
Di bawah kuku-kuku pulau itu,
ikan-ikan berenang dengan riang,
sambil menyantap sarapan, bercengkrama dengan keluarga, atau duduk-duduk santai di antara ibu jari dan telunjuk

Dalam hutan,
ada hamparan tanah yang senantiasa memeluk batang-batang pohon dengan penuh kerelaan
Di nadinya, cacing-cacing beranak-pinak dan berbahagia
Pada tangan dan kakinya, sungai-sungai meliuk-liuk dengan gembira
Ketika hujan turun berkunjung, tanah menerima setiap tetesnya dengan suka cita

Suatu hari, hiduplah segerombol manusia dengan satu pertanyaan yang tumbuh di kepala mereka.
"apakah ini bisa dimakan?"—tangan mereka menunjuk-nunjuk ke segala penjuru bumi, tanpa terkecuali.

Serang, 6 Juli 2024
A.m.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline