Lihat ke Halaman Asli

Abdulah Mazid

Masyarakat

[Puisi] Iri Without Dengki

Diperbarui: 25 Mei 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekoar pengakuan, lebih tidak.

Kepada suciawan-suciawati:

Ah, kaliIri Without Dengki_

Sekoar pengakuan, lebih tidak.
Kepada suciawan-suciawati:
Ah, kalian yang suci
Makan kurma,
Sedang aku minum soda
Kalian yang suci
Minum air—doa bersama,
Sedang aku ngopi dicampur senja

Ah! Kalian yang suci
Memuja-meminta tiada tara
Sedang aku mohon ampun saja
Setengah takut setengah tau diri.

Ah, kalian yang suci
Sedang aku terdakwa
masuk neraka
Harap harap
Tak divonis seumur hidup
“Kau tau, hidup setelah kehidupan
berarti keabadian”—katanya penuh keyakinan.

Ah, kalian yang suci
Sedang aku mengunyah ayat suci
sambil meneguk puisi

Ah! kalian yang suci
Putih-putih kaki-kepala
Sedang aku kumuh
ternoda.
Jelata!

Serang, 24 Mei 2024

A.m.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline