Lihat ke Halaman Asli

Abdulah Mazid

Masyarakat

[Puisi] Nyanyian Itu

Diperbarui: 25 April 2024   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian itu terdengar lagi, lirih.
Namun bukan di malam sabtu
Dan aku mendengar dengan cara
yang sama sekali lain,
Aku mendengar dengan kedua tanganku.
Aku mendengar dengan kaki-kakiku.
Aku mendengar dengan mulut dan mataku.
Sedang telingaku tuli,
hanya kepada nyanyian itu

Dan hanya karena nyanyian itu,
Mulutku tak dapat mengucap
Mataku tak kuasa menatap
Tanganku tak mampu meraih
Kaki-kakiku beku.

Ia mendekat.
Makin mendekat,
Ditatapnya seluruhku lekat-lekat,
Sampai ia berhenti.
Entah memberhentikan diri,
Atau diberhentikan waktu.
Atau sesuatu yang lebih kuasa dari waktu.
"Terima kasih sudah menyelamatkanku"

Serang, 25 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline