Bagaimana reaksi kamu jika ibadah puasa yang sudah kamu jalankan seharian menahan haus dan lapar dinyatakan batal dan kamu harus menggantinya? Sedih, marah, atau mencoba ikhlas untuk menerimanya?
Ibarat lomba lari, kamu sudah sampai digaris finis tetapi didiskualfikasi. Juara yang sudah di depan mata harus ambyar seketika. Nyesek sekali ya.
Berbagai reaksi itu mungkin terjadi pada sejumlah warga (jamaah) di sebuah masjid di Malaysia. Ibadah puasa para jamaah di sekitar Masjid Prima Saujana, Kajang, Selangor, Malaysia dinyatakan batal dan harus mengqadha (mengganti) puasanya dilain waktu karena berbuka puasa lebih cepat 4 menit dari waktu semestinya akibat mendengar azan dari masjid tersebut.
Dikutip dari Sinar Harian, Minggu,31 Maret 2024, Nazir Masjid Prima Saujana, Mohammad Asri Harun menyatakan kesalahan azan disebabkan karena masalah teknis. Nazir mewakili para pengurus masjid menyatakan permintaan maaf atas kekhilafan yang terjadi.
Nazir menyatakan para jamaah yang bergantung dari kumandang azan masjid Prima Saujana untuk berbuka puasa pada hari itu wajib mengqadha puasanya. Pernyataan Nazir merujuk pada Departemen Agama Islam Negeri Selangor. Insiden azan lebih cepat ini ini terjadi pada Sabtu 30 Maret 2024.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi para pengurus masjid di Indonesia dan diseluruh dunia agar lebih teliti dan tepat waktu dalam mengumandangkan azan. Karena kesalahan azan yang lebih cepat akan berdampak pada banyak jamaah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H