Lihat ke Halaman Asli

abdul afit

Tutor geografi

Skandal Suap Terungkap di Piala AFF Edisi Perdana

Diperbarui: 23 Desember 2023   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Thailand juara Piala AFF 2020 setelah menang agregat 6-2 atas Indonesia (foto: kompas)

Santer terdengar dikalangan suporter Indonesia bahwa piala AFF (dulu Piala Tiger) kompetisi sepak bola yang dipenuhi mafia bola dan pengaturan skor. Isu ini permah menguat ketika suporter melihat terdapat keanehan dalam laga final piala AFF 2010 antara Indonesia kontra Malaysia. 

Indonesia yang menang 5-1 di fase grup harus mengakui keunggulan Malaysia 3-0 di Leg 1 final Piala AFF 2010. Isu pengaturan skor di Piala AFF 2010 itu sampai kini masih menjadi misteri. Karena sejauh ini tidak pernah tertangkap para pelaku penyuapan ataupun adanya pengakuan dari pihak yang disuap. Bisa jadi pula pengaturan skor tidak ada sama sekali tetapi penampilan timnas saat itu yang memang underperform.

Jika ada pihak yang bersuara Piala AFF terjadi kasus pengaturan skor ini sesuatu yang wajar karena di Asia Tenggara sepak bola, pengaturan skor dan perjudian bukan hal yang aneh. Wasit FIFA pertama yang dimiliki Indonesia, almarhum Kosasih pernah menolak suap 10 ribu dolar dalam ajang SEA Games 1981. Kosasih diminta untuk memenangkan Malaysia di final Sea Games 1981 kontra Thailand. 

Di ajang Piala AFF (dulu Piala Tiger) edisi pertama pada 1996 yang lalu sudah terjadi kasus pengaturan skor.Skandal suap di Piala AFF edisi perdana  terungkap berkat pengakuan  pemain Filipina Judy Saluria. 

Laporan dari AP News, 20 September 1996 mengungkap bahwa Saluria mengaku ditawari uang 50 ribu dolar (sekitar 1,3 juta peso Filipina) oleh tiga penyuap asal Singapura dan Malaysia. 

Laporan ini menjadi perhatian CPIB (Biro Investigasi Praktik Korupsi) Singapura.  Jaksa penuntut CPIB menguak tiga tersangka, yaitu Kandasamy Karuppan, Yam Phuang Fei dari Malaysia dan Chong Dhing Hoong dari Singapura. 

Percobaan suap kepada Saluria itu dilakukan untuk mengatur skor matchday ketiga grup B antara Singapura kontra Filipina 6 september 1996. Ketiga penyuap meminta Saluria untuk membiarkan Singapura mencetak banyak gol. Harapan mereka agar Singapura bisa menang hingga 7-0. Singapura butuh banyak gol karena dilaga sebelumnya hanya mampu menang 3-0 kontra Brunei dan 1-1  lawan Malaysia.

Saluria mengaku tidak menerima suap tersebut. Singapura yang butuh banyak gol akhirnya hanya menang 3-0. Singapura gagal lolos ke semifinal karena hanya berada diposisi tiga klasemen dibawah Malaysia dan Thailand. 

Saluria ditemani asisten pelatih Hans Smith sudah berusaha melaporkan upaya penyuapan itu kepada otoritas Singapura sebelum 6 september 1996.

Cerita bermula dari Smith yang sudah lama mengendus adanya mafia pengaturan skor. Smith memutus semua sambungan telepon di kamar pemain. Karena itulah Saluria ditemui langsung ketiga tersangka usai konferensi pers jelang matchday kedua grup B antara Filipina vs Malaysia pada 4 September 1996.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline